Wednesday, May 10, 2006

Bus Kota Jakarta 80-an

Atas doa restu dan sedikit paksaan Master Q, pemilik pangkalan blog lapanpuluhan ini, akhirnya nulis lagi deh ... (klarifikasi dari Q selaku redaktur:.. eh, ane gak pernah maksa ya, ente sendiri yang berisik di milis cerita2 soal bus kota jaman 80-an, lalu menawarkan diri buat bikin posting disini... ya secara menurutku cerita2 itu cukup lucu buat diangkat disini ya aku restuilah... meskipun rada2 'jakarta centris', tapi kayaknya menarik untuk dibahas... tariiiik!!.. )

Bis Kota sudah, miring Ke Kiri
oleh sesaknya penumpang
Aku terjepit, di sela-sela
Ketiak para penumpang
Yang bergantungan ...
(Bus Kota, dinyanyiin oleh Franky Sahilatua)



Sebenernya, nulis ini awalnya terinspirasi dari game SimCity 4 Rush Hour, yang menuntut pemain mengatur manajemen transportasi kota - mengkombinasikan antara penggunaan transportasi bus - kereta api - monorel - subway - dll. Mestinya Gubernur DKI Jakarta ataupun pejabat PEMDA DKI Jakarta seharusnya bermain game ini sebelum dilantik menjabat tugasnya .... (red: Maen SimCity itu bisa jam-jaman selama berhari-hari... tolong dipertimbangkan lagi saran anda yang menyuruh para pejabat maen game ini, bisa2 kota ini terbengkalai gara2 pejabatnya sibuk maen game :D)

Tapi terlepas dari segala kebijakan para pejabat dalam urusan transportasi Jakarta, bukan hal ini yang akan mau dibahas. Tetapi ini mau bahas soal bus kota di Jakarta di masa2 keemasan kita bersama, jaman 80-an. Bukan maksud tulisan ini khusus buat anak2 80-an yang gedhe di Jakarta doang ya... Yang tinggal di daerah lain juga boleh baca kok. Anggap aja sebagai 'studi banding' ;)

Saya kenal bus kota di Jakarta dari jamannya pelajar bayarnya masih pake karcis (hebat gak? sekarang kemana ya sistem karcis ini?), terus bayar jigo (red: jigo gak pake 'ng'... artinya selawe repes.. eh maksudnya dua lima ... eh bukan yang merek alat KB yah :D), naik jadi gocap (red: limapuluh perak), terus cepek (red: kondekturnya pak ogah... cepek dulu dong). Tarip cepek ini sempat bertahan lamaaaaaaa banget. Belakangan naik jadi gopek. Terus terang, meskipun dari-dulu-sampai-sekarang ini pelayanan bus kota itu sangat memprihatinkan, mulai dari bus yang reyot, asep yang ngebul sampai copetnya yang aujubileh ... suka-tidak-suka, ini merupakan salah satu moda transportasi masal yang dicela-tapi-dibutuhkan oleh warga Jakarta.


Tapi teman2 tau gak, selain PPD yang merupakan Perusahaan Negara (kalo mau tau ceritanya, cari aja di Wikipedia), dan Mayasari Bakti yang sampe sekarang masih bertahan ... di tahun 80-an itu ada banyak perusahaan bus yang melayani berbagai trayek di Jakarta.

MENGENAI PPD

Tau kepanjangannya PPD? ...Perusahaan Pengangkutan Djakarta... yup, masih pake edjaan 'DJ'. Kalo ikut EYD kan mestinya berubah jadi PPJ... Kebayang kan betapa udzurnya perusahaan yang satu ini? Entah bagaimana nama dengan ejaan purba itu kok bisa lolos dari para polisi EYD dan bertahan hingga lebih 30 tahun.

Di tahun 1985, dengan semangat 'Bhinneka di-Tunggal Ika-kan', Menteri Perhubungan Kabinet Pembangunan IV, yakni Yang Terhormat Bapak Roesmin Noerjadin, mengeluarkan SK Menteri yang mengatur Perusahaan Otobis (sering disingkat "P.O.") di Jakarta.Surat Keputusan itu menetapkan perusahaan2 bis swasta yang melayani rute di dalam kota Jakarta dilebur menjadi satu di bawah naungan PPD (minus Mayasari Bakti... bandel juga ni anak :D)

  • PT Ajiwirya, PT Saudaranta: Unit I - pangkalannya di mana - lupa

  • PT Djakarta Transport, PT Arion: Unit III - pangkalannya di Klender jadi Depo F

  • PT Medal Sekarwangi: Unit V - pangkalannya di Cawang jadi Depo J

  • PT Merantama: Unit VIII - pangkalannya di Klender jadi Depo E

  • PT SMS: Unit A - pangkalannya di Kramat Jati / Pondok Gede jadi Depo H

  • PT Gamadi: Unit B - pangkalannya di Jelambar jadi Depo K

  • PT Pelita Mas Jaya: Unit C - pangkalannya di Halim jadi Depo G

Note: untuk pangkalan-nya please CMIIW, karena lupa-lupa inget :)

BTW, PT. Saudaranta masih sempat melayani rute Tanah Abang - Bogor via Petamburan - Slipi - Mayestik - Kebayoran Lama - Ciputat - Parung, sedang PT. Medal Sekarwangi (apakah itu sama atau tidak dengan yang diakuisisi PPD, nggak jelas), rutenya Jakarta - Sumedang, PP. Gamadi sempat melayani rute 46 (cililitan - grogol, berubah menjadi kampung rambutan - grogol, sampe sekarang masih ada), 20 (blok m - grogol, berubah menjadi blok m - kalideres, pake bus tingkat cap Leyland, dan tiba2 rutenya hilang) ... selanjutnya lupa :)

BIS yang Digunakan

PPD

Pada tahun 1974, sebagian besar bus kota di Jakarta diremajakan dengan penggunaan Dodge 600 dan Mercedes dengan karoseri Superior Coach (dulu pabriknya di Cawang, sebelahnya Parmadisiwi yang sekarang jadi kantor BNN). Selanjutnya di tahun 1980-an, sebagian armadanya diremajakan lagi dengan penggunaan Mercedes O306, dengan bangku konfigurasi 2-3 yang kalo kita naik dan gelantungan ... hebat kalo nyampe tiangnya . Di tahun 1985, armada PPD diremajakan lagi dengan pengunaan Mercedes O306, dengan bangku konfigurasi 2-2 yang memiliki pegangan tangan .... Selanjutnya, dalam perkembangannya, diremajakan lagi dengan penggunaan Mercedes O408 produksi Volgren yang lebih panjang.

PPD juga pernah memiliki armada Bus Tingkat ... dan bus yang dipergunakan adalah Leyland Atlantean dan Volvo Olympian. Entah karena kurang perawatan atau gimana, Leyland Atlantean lebih sering terbakar dibandingkan Volvo Olympian. Umumnya sekarang bus tingkat ini sudah menjadi besi tua, dan beberapa unit dijadikan restoran (hebat gak?), di Kafe Tenda Semanggi (kalo gak salah namanya: Kafe Bis Tingkat).

Mayasari Bakti

Sama dengan PPD, Mayasari Bakti dulunya menggunakan Dodge 600 dan Mercedes dengan karoseri Superior Coach, yang kemudian diremajakan.

NOMOR BIS

sekedar clue ... dulu rute2 bus besar (PPD / Mayasari Bakti) itu bisa dikenali dengan nomornya ...

nomor 1x dan 1xx (mis 10, 11, 101, 105) = startnya dari terminal Blok M
nomor 2x dan 2xx (mis 20, 28, 203, 213) = startnya dari terminal Grogol / Kalideres
nomor 3x dan 3xx (mis 30A, 32, 34, 300) = startnya dari terminal Rawamangun
nomor 4x dan 4xx (mis 40, 41A, 406, 402) = startnya dari terminal Cililitan / Kampung Rambutan
nomor 5x dan 5xx (mis 50, 51, 504, 507) = startnya dari terminal Pulo Gadung
nomor 6x dan 6xx (mis. 60, 68, 602) = startnya dari terminal Tanjung Priok
nomor 7x dan 7xx (mis. 70, 77, 78) = startnya dari terminal Kota
nomor 8x dan 8xx (mis. 82, 802, 806) = startnya dari terminal Senen
nomor 9x dan 9xx (mis. 92, 900, 906) = startnya dari terminal lainnya (Manggarai, Kampung Melayu, Depok, Tanah Abang, dll).
nomor Px dan Pxx (mis. P (atau Patas) 2, P5) = Patas

sedang untuk Metro Mini, dibedakan dengan tulisan huruf di depan nomor, misalnya T = Timur, B = Barat, U = Utara, P = Pusat, S = Selatan).

RUTE-RUTE TERKENAL

rute2 yang terkenal dari PPD (beberapa diantaranya) yang sudah almarhum:

PPD 40 rute Cililitan - Lapangan Banteng via Dewi Sartika - Otista - Salemba - Kramat, berubah menjadi Cililitan - Pasar Baru, dan terakhir menjadi Kampung Rambutan - Pasar Baru. Rute ini terkenal banget, sampei di anak2 SMA 1 ada geng Boedoet 40 ... busnya mulai dari Dodge dengan moncong panjang yang dioperasikan oleh Pelita Mas Jaya warna hijau tua, terus diremajakan pake Mercedes OF 306.

PPD 14A rute Blok M - Lapangan Banteng via Sisingamangaraja - Sudirman - Diponegoro - Kramat, berubah menjadi Blok M - Pasar Senen .... busnya menggunakan bis tingkat Leyland ... beberapa unit terbakar di jalan (bukan dibakar) karena maintenance yang buruk, jalannya lelet banget ... belakangan busnya berubah menjadi Mercedes ....

PPD 700 rute Cililitan - Kota via Manggarai - Menteng - Harmoni - Gajah Mada, berubah menjadi Kampung Rambutan- Kota. Bayangkan dengan Rp 100 perak (pelajar) atau Rp 250 perak (umum/dewasa) ... rute sejauh hampir 40 km ditempuh ... biasanya si supir kalo gak muter di tugu Pancoran, muternya di tugu Tani ... jauh + macet boookkk ....

PPD 900 rute Depok - Senen via Raya Bogor - Bypass - Pramuka - Kramat ... salah satu bus favorit mahasiswa yang menghubungkan kampus UI Salemba dengan kampus UI Depok ... alternatif angkutan ke Depok selain kereta api. Populer banget, kalo naek di sore hari, dijamin desek2an ....

Mayasari Bakti 107 rute Blok M - Kampung Melayu via Mampang - Otista. Favorit ane dulu, dari jaman masih menggunakan bus Dodge, ganti dengan Mercedes (sampai sekarang) ... sampai sekarang masih ada, meskipun bisa dihitung pakai jari armadanya ... terkenal kalo lewat Otista menjelang terminal Kampung Melayu, gak pernah pelaaan ...

Mayasari Bakti 402 rute Cililitan - Kebayoran Lama via Mampang, Mayestik, Velbak ... satu2nya bus yang mendarat di Pasar Kebayoran Lama.

Mayasari Bakti 905 rute Bekasi - Senen, kemudian diperpanjang jadi Bekasi - Kota via Mangga Dua, meskipun ujung2nya gak pernah lagi sampai terminal Kota, karena langsung muter di depan ITC Mangga Dua. Ini bus favorit waktu SMA kalo mau ke Mangga Dua ...

PATAS

Pada taon 1980-an muncul bis Patas yang merupakan akronim dari cePAT dan terbaTAS, dengan kursi berbantalan busa (kalo PPD / Mayasari Reguler, kursinya dari fiber yang kerasnya minta ampun), dengan kewajiban setiap penumpangnya harus dapat tempat duduk. Mula2 tarifnya Rp 550, terus berkembang ... berkembang ... sampe sekarang gak tau berapa tarifnya ...

Dalam perkembangannya Patas ini berubah menjadi akronim tanPA baTAS, alias gak ada bedanya dengan bus reguler di mana penumpangnya dijejali sampai penuh dan jalannya pun lelet banget ...

Rute PATAS yang terkenal:

Patas 1 = Blok M - Kota via Sisingamangaraja - Sudirman - Thamrin - Harmoni - Gajah Mada. Rutenya sama persis dengan bus reguler PPD 70, cuma ini lebih kenceng aja ... Dalam perjalanannya, Patas 1 ini kemudian berubah bentuk menjadi Patas AC 01, dan kemudian hilang dan digantikan Busway Koridor 1

Patas 2 = Cililitan - Kota via Dewi Sartika - Otista - Salemba - Kramat - Harmoni - Gajah Mada. kemudian sejak dibuka terminal Kampung Rambutan, rutenya jadi tambah panjang sekitar 10 km. Rutenya bersinggungan dengan bus reguler PPD 40. Belakangan rute bus ini (sempat) hilang, kemudian digantikan dengan bus Steady Safe, dengan Patas seratus-berapa dengan rute yang sama persis.

Patas 6 (Mayasari Bakti) = Cililitan - Grogol via Gatot Subroto - Slipi ... rutenya sama persis dengan PPD 46. Sampai sekarang masih ada.

Patas 7 (Mayasari Bakti) = Pulo Gadung - Grogol via Perintis Kemerdekaan - Cempaka Putih - Harmoni - Roxy, kemudian sejak terminal Kalideres dibuka ... muncul bus baru Patas 7A . Rutenya hampir sama persis dengan bus reguler PPD 504, perbedaannya PPD 504 itu lewat Tomang Raya.

Patas 27 (Mayasari Bakti)= Blok m - Bekasi ... booming kota satelit, ternyata merambah juga ke trayek bus. Bus Patas ini merupakan patas rute jauh, yang selalu ada extra charge buat ongkos tol, hehehehe ...

Terminal

Terminal Lapangan Banteng
Sisi selatan yang berhadapan dengan Hotel Borobudur dijadikan terminal bus. Ditutup pada taon 1985, sekarang jadi bursa tanaman holtikultura ... Yang pasti, kalo mau tahu kenapa Patung Pembebasan Irian Barat itu warnanya hitam dan bentuknya seperti orang berteriak ... itu karena efek dari asep solar Lapangan Banteng ... hehehehe ....

Terminal Blok M
terminal yang telah direnovasi dan menjadi proyek percontohan. Ada mal di bawah tanahnya, cuma dari pertama buka sampai sekarang saya gak pernah masuk ... Sempat menjadi terminal antar kota untuk rute selatan (Depok, Bogor via Parung) di tahun 80-an, sebelum akhirnya terminal untuk bus antar kota direlokasi ke Lebak Bulus, tetanggaan dengan stadion Lebak Bulus.

Terminal Grogol / Kalideres
Sewaktu pembangunan jalan layang Grogol, terminal ini termasuk yang sempat ditutup dan direlokasi ke Kalideres, yang berjarak kurang lebih sekitar 20 km ke arah Barat. Di tahun 80-an, terminal ini menjadi terminal antar kota untuk bus-bus jurusan Tangerang - Merak bahkan sampai ke Sumatera. Belakangan terminal ini dibuka kembali, tetapi sebagai terminal transit saja.

Terminal Rawamangun
Cuma 1x - 2x mampir, jadi susah untuk diceritakan. Tetapi belakangan terminal ini dijadikan terminal untuk bus-bus antar kota rute Lintas Sumatera.

Terminal Cililitan / Kampung Rambutan
Sudah direlokasi ke Kampung Rambutan, dan sekarang udah menjadi PGC (Pasar Grosir Cililitan). Dulunya terminal ini merupakan terminal yang melayani rute dalam kota maupun luar kota, khususnya ke jalur selatan (Bandung, Sumedang, Bogor via Jagorawi, Sukabumi, Purwokerto, dll.)

Terminal Pulo Gadung
Rencananya akan direlokasi ke Pulo Gebang, BTW terminal ini termasuk salah satu terminal tertua di Jakarta. Melayani rute dalam kota maupun luar kota, khususnya rute Pantura. Termasuk rawan, karena kasus pembiusan sering terjadi di tempat ini.

Terminal Tanjung Priok
SA-DI-BA ... salah dikit bacok. Terminal paling rawan ya di sini ... sampai sekarang. Entah karena memang dekat dengan pelabuhan sehingga mengakibatkan penghuni-nya jadi cepat panasan ... entah :) Tapi kalo mau naik kapal laut, naik bis sampai terminal ini, selanjutnya tinggal naik ojek pelabuhan, cepat - murah (tapi soal keamanan, tidak janji lho!)

Terminal Kota
Terminal kota yang asli adanya di kawasan kota tua, di Jalan Kali Besar Barat. Masih digunakan untuk terminal angkot (mikrolet, APB, KWK). Sedang terminal yang baru adalah terminal busway yang terletak di depan stasiun Kota. sekarang lagi dibangun terowongan, sehingga lebih terintegrasi.

Terminal Pasar Senen
hmmm ... ini adalah salah satu terminal utama di pusat kota Jakarta. Terintegrasi dengan Pasar Inpres Senen dan belakangan dengan Atrium Senen, konon merupakan terminal yang paling banyak copetnya ... yang tidak pernah terlupakan dari Terminal ini adalah bursa majalah / koran / buku bekas yang ada sampai sekarang .... dan kalo kita masuk ke dalam kawasan bursa itu, hmmm ... pasti ditawari buku macam2 mulai dari yang halal hingga yang haram ... (termasuk stensilan)

Terminal Kampung Melayu
hmmm ... nantinya di sini akan dibangun menjadi terminal untuk Monorel Jalur Biru ... tapi entah kapan. Terletak di kolong jembatan layang Kampung Melayu, lapo tuak-nya yang terletak di terminal ini lumayan cukup enak (he he he :))

Terminal Tanah Abang
salah satu terminal termacet di Jakarta, belakangan terminalnya dihapuskan dan dijadikan pasar. Harusnya terminal ini terintegrasi dengan Pasar Tanah Abang dan Stasiun KA Tanah Abang .... tapi entah bagaimana, koq malah jadi tambah macet yaaaaa ....

Terminal Manggarai
terletak di depan Pasaraya Manggarai, terminal ini masih digunakan .... cukup crowded dan macet.


Oleh: JAMES, bukan bekas temer atau bekas kenek ppd ... (red: tapi supir.. :D)
 

Tuesday, May 02, 2006

Wajib Belajar

"Mars Wajib Belajar"


1.
Mari kita laksanakan wajib belajar
Putra-putri tunas bangsa harapan negara
Wajib belajar cerdaskan kehidupan bangsa
Tuk menuju masyarakat adil sejahtera

Reff:
Gunakan waktumu isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah bekerjaaa....

Berantas kebodohan perangi kemiskinan
Habis gelap terbit terang hari depan cerlang

2.
Ayo kita giatkan wajib belajar
Jangan putus tengah jalan marilah tamatkan
Tanam ilmu sekarang petik hari depan
Cerdas terampil berwibawa penuh daya cipta

Reff:
Gunakan waktumu isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah bekerjaa....

Jadikan tunas bangsa inti pembangunan
Adil makmur sejahtera merata bahagiaaa.....


Tut Wuri HandayaniLagu di atas diciptakan dalam rangka pencanangan program Wajib Belajar bagi anak berusia 7 sampai 12 tahun oleh Presiden Soeharto pada tanggal 2 Mei 1984. Jadi setiap anak usia Sekolah Dasar, yaitu usia 7 sampai 12 tahun, hukumnya wajib bersekolah, tidak boleh tidak. Walaupun tidak diikuti kebijakaan pembebasan biaya pendidikan bagi yang kurang mampu, pokoknya wajib sekolah.

Dan untuk mensukseskan program itu, semua anak sekolah harus hafal dan bisa menyanyikan lagu "Mars Wajib Belajar". Lho? emang dengan hafal lagu ini terus programnya bisa sukses gitu?... Ya, paling enggak kan, dengan didengung-dengungkan kapan saja dimana saja maka semua orang akan 'aware' tentang program ini.... Lalu, setelah 'aware'? ... Ya, moga-moga sih dilanjutkan dengan berbuat sesuatu. Meskipun, nggak janji juga ... :)


Dirigen: Qurikulum bingung



Tulisan lengkap dari artikel ini
sekarang sudah diterbitkan dalam bentuk buku
berjudul "Gaul Jadul" oleh Q Baihaqi,
terbitan Gagas Media, Juni 2009.



Segera aja dapatkan di toko buku langganan kalian yah cing...