Friday, August 29, 2008
Bandung Di Kala 80-an
Bandung kalo masa sekarang sih udah kayak kota satelit buat Jakarta. Jadi tempat maen buat orang-orang Jakarta waktu wiken. Apalagi kalo pas long-wiken, orang Jakarta bakal memenuhi jalan-jalan dan beraneka ragam pusat belanja di Bandung. Sampai-sampai orang Bandungnya sendiri malas untuk keluar rumah karena jalanan sudah dikuasai oleh turis belanja dari Jakarta.
Itu semua terutama karena Bandung sudah begitu gampang aksesnya dari Jakarta. Jalan darat lewat tol Padalarang cukuplah ditempuh 2 jam saja, tentu saja kalo nggak macet. Travel Jakarta β Bandung udah siap sedia dimana-mana yang berangkat setiap jam, bahkan 1 orang penumpang doang yang naik akan tetap berangkat. Asik nggak tuh, ngga butuh usaha terlalu banyak lagi kan kalo mau jalan-jalan ke Bandung.
Lalu, gimana dengan jaman 80-an?
Hmm... Transportasi Jakarta β Bandung belum semudah sekarang sih. Belum ada jalan tol. Belum ada kereta api eksekutif kelas Argo (Argogede baru ada sekitar tahun 1995). Kalo mau ke Bandung dari Jakarta musti lewat Puncak yang jalannya sempit belak belok dan butuh waktu sampai 4 jam. Atau naik kereta api Parahyangan yang juga makan waktu nggak jauh beda. Jadi Bandung masih bener-bener berasa luar kota banget buat orang Jakarta, kalo mau ke Bandung harus nyiapin bekal secukupnya.
Jalan Pasteur dan Gedung Heritage Bandung di 80-an, beda banget ya...
Tapi walaupun begitu... bukan berarti Bandung nggak punya pengaruh dong di masa 80-an. Bandung tetaplah kota besar terdekat dari Jakarta. Cewek2 Bandung dan sekitarnya nan geulis dan berbakat ikut berkiprah sebagai artis, model, dan penyanyi yang berjaya di 80-an. Dengan perilaku yang masih kental dipengaruhi budaya Sunda, Bandung punya gaya tersendiri di masa 80-an.
Biar lebih lengkap lagi, ayo kita susuri sudut-sudut Bandung pada jaman itu.
Pusat-pusat Belanja dan Hiburan
Tempat yang jadi pusatnya orang Bandung menghabiskan uang untuk belanja pada masa itu tentu saja adalah kawasan Alun-alun dan kawasan Dalem Kaum. Topnya tempat belanja buat semua dah. Toko-toko keren yang jualan berbagai macam kebutuhan berjajar di sana. Mulai dari MM Fashion, Matahari, Robinson, Ramayana semua ada di situ. Bisa dibilang belum ke Bandung kalau belum ke Alun-alun.
Kawasan Dalem Kaum, Pasar Kembang, dan Sarinah Bandung saat sekarang
Kota Kembang tahun 80-an sudah ramai juga. Tapi kawasan Kota Kembang 80-an agak beda dengan Kota Kembang sekarang yang pusatnya orang nyari DVD bajakan. Beda dikit, bersebelahan lah. Kota Kembang itu sebenarnya nama beken sebuah gang yang menghubungkan Jl. Dalem Kaum dengan Jl. Asia Afrika. Di dalam gang itu dipenuhi jajaran toko atau kios. Mulai dari baju, sepatu, tas sampai yang menjual kain pun ada. Siap-siap aja berdesak-desakan kalau lewat sini dan awas copet :D
Itu tempat belanja yang masih seperti pasar dan berderet di pinggir jalan. Pusat perbelanjaan yang jadi satu dalam satu gedung juga sudah mulai ada. Jaman itu tentu saja belum musim yang namanya "Mal", "SuperMal", apalagi "Town Square". Yang baru muncul dan trend untuk nama pusat perbelanjaan adalah "Plaza". Istilah baru yang mulai menggusur istilah "Shopping Center".
Parahyangan Plaza dan Asia Afrika Plaza yang sekarang sudah terbengkalai
Plaza yang ada di Bandung waktu itu antara lain adalah Parahyangan Plaza. Gedungnya sampai sekarang masih ada. Di pojokan jalan antara Jl. Dewi Sartika dan Jl. Dalem Kaum. Dulu di lantai atas gedung itu ada yang namanya Takara Kiddy Land. Kalo sekarang mungkin semacam game master atau dufan mini. Pokoknya selain ada bombom car (bumper car), ada juga Rumah Kaca dan Rumah Hantu yang menarik untuk dikunjungi.
Palaguna Nusantara juga waktu itu sudah ada dan termasuk pusat perbelanjaan yang keren. Atau Kingβs Shopping Centre. Saya suka banget makan ayam panggang di Queen Fast Food-nya. Hehehe.. Selain itu Asia Afrika Plaza yang berada di Jl. Asia Afrika belokan Jl. Alkateri juga saat itu sempat rame. Ada lift kapsul nya yang terlihat dari luar. Kereeeennnn.. dan pasti banyak orang langsung jadi orang udik kalo liat lift itu :D
Palaguna Nusantara, dulu dan sekarang
Karena masa 80-an adalah masa saya masih kanak-kanak, jadinya saya gak sempat mengalami Lipstick Roller Disco di Palaguna, tempat dugem yang mengharuskan pengunjungnya memakai sepatu roda. Sebenarnya sih bukan dugem-dugem banget kali ya ?! Ada unsur olahraganya juga. Di Asia Afrika Plaza pun ada juga tempat semacam itu, namanya kalo gak salah L.A Discotheque.
Tempat dugem lain yang beken banget buat ajojing di lapanpuluhan adalah Studio East alias SE di Cihampelas. Diskotik SE bisa dibilang barometernya anak gaul Bandung dah. Tempat dugem lainnya apa ya ? Kalau gak salah sih banyaknya di sepanjang Jl. Sudirman dll.
Alun-alun Bandung
Sebagaimana kebanyakan kota yang sudah berdiri sejak lama, pusat kota Bandung adalah Alun-alun Bandung. Meskipun titik nol Bandung yang ditandai dengan tugu "o km" agak bergeser dikit di depan hotel Savoy. Namanya Alun-alun tentu saja adalah tempat lapang hijau berbentuk persegi yang cukup luas di tengah kota. Di kelilingi oleh pusat perbelanjaan, dan Mesjid Agung Bandung di sebelah baratnya. Alun-alunnya selalu ramai dipadati orang jalan-jalan dan pedagang kecil. Ada air mancur dan taman yang sering dipake buat beristirahat selepas jalan-jalan.
Alun-alun Bandung, dulu dan sekarang
Air mancur di alun-alun Bandung itu sempat terkenal dan selalu jadi objek buat foto-foto para pelancong. Makanya jaman itu tukang foto keliling polaroid banyak berkeliaran di situ. Menawarkan jasanya. Hehehe.. tapi gak tau kenapa saya belum pernah foto di situ. Belum narsis-narsis amat kayaknya :D
Alun-alun ini kalau malam, katanya sih, sering dipakai buat yang gak bener juga. Katanya lho yaaa... Soalnya banyak pohon rindangnya disitu. Jadinya kalo malam banyak sudut2 di bawah pohon yang terlindung yang lumayan leluasa buat bercumbu dan seterusnya ;) .... Eh, padahal kan deketan banget dengan Mesjid Agung Bandung ya ? Mmm..
Kosambi dan Cicadas
Kosambi dan Cicadas pada masa itu adalah dua kawasan lain di Kota Bandung yang tak kalah rame selain kawasan Alun-alun. Di Kosambi selain ada pasar tradisional, juga berjejer toko modern seperti Yogja (cikal-bakal Yogya dept. store yang berkembang sampai saat ini di Jawa Barat), kemudian Mama Fashion dan di atas pasar tersebut ada Bandung Theater, sebuah bioskop yang cukup terkenal pada tahun 80-an.
Kalo Cicadas itu adalah kawasan perdagangan untuk kelas menengah ke bawah. Sempat ada Matahari dan Super Bazzaar juga di sana. Daerah ini (sampai sekarang) jadi kawasan padat yang merupakan sumber kemacetan kota karena banyak nya PKL di situ. Ada beberapa bioskop juga di situ seperti Taman Hiburan.
Sebetulnya ada kawasan lainnya juga seperti Sukajadi atau Kiaracondong. Tapi saya tidak begitu kenal dan jarang banget menjajah ke daerah situ (ya iyalah..anak SD ngapain ke sana ?)
Kawasan Braga
Braga, yang sekarang terkenal sebagai kawasan eksotis yang keren buat foto-foto dengan latarbelakang arsitektur kolonial, di masa 80-an malah sedang kehilangan pamor. Menurut ibu saya, Kawasan Braga ini memang paling terkenal sebagai pusat keramaian pada jaman dia masih muda. Itu artinya sekitar tahun 60-70-an. Sementara tahun 80-an sudah mulai sepi, masa keemasannya sudah mulai lewat, kalah oleh kawasan Alun-alun.
Tapi nggak gitu-gitu amat juga sih. Bisa jadi Braga jadi sepi karena segmen pembelinya mulai bergeser. Toko-toko yang ada disitu, antara lain seperti Sarinah, rata-rata adalah tempat belanja kalangan elit kelas menengah atas. Makanya pengunjungnya terbatas, karena jaman 80-an orang belum terlalu jorjoran jadi orang borjuis :D
Toko-toko yang sampai saat ini masih bertahan di Braga sepertinya sama dengan toko-toko saat masa 80-an itu. Sumber Hidangan, Braga Permai atau Canary adalah tempat-tempat yang tidak berubah.
Dago
Dago? Wah.. di jaman 80-an mah isinya masih rumah-rumah tempat orang tinggal. Belum ada yang namanya Bandung Indah Plaza. Apalagi Factory Outlet... Hehehe.. itu masih jauh di masa depan baru-mulai-akan dibangunnya. :D
Aquarius Dago dan Majestic, di jaman 80-an
Dago masa itu memang masih merupakan kawasan permukiman. Belum banyak toko atau tempat komersil seperti sekarang. Yang saya ingat kalau menyebut Dago di 80-an adalah Aquarius, Gelael Dago, Labelle, SMA dan SMAK Dago dan Rumah Sakit Borromeus.
Cihampelas
Naaahh... ini nih yang mulai memperkenalkan dan membesarkan nama Bandung sebagai tempat belanja pakaian murah berkualitas. Tahun 80-an adalah masa kejayaan Cihampelas sebagai pusatnya jeans di Bandung selain Alkateri. Kalo di Alkateri kan lebih banyak menjual kain jeans secara kiloan dan bahan bakunya, nah kalau di Cihampelas ini yang dijual adalah hasil akhirnya. Produk jadi yang dikenal berkualitas baik, harga bagus, dan amat sangat banyak pilihannya. Pantaslah kalo kemudian dikenal oleh banyak orang di luar Bandung dan jadi sentra Jeans Indonesia.
Di tahun 80-an itu toko-toko pakaian sepanjang jalan Cihampelas sudah meramaikan dirinya dengan aneka macam patung superhero sebagai pajangan untuk memikat pembeli. Dari Batman hingga Rambo :D Patung2 itu tampaknya yang bikin kawasan ini semakin unik dan menarik bagi anak-anak muda sebagai tempat belanja sembari jalan-jalan.
Toko fave saya adalah IBC Jeans. Gak tau singkatan dari apa. Bangunannya pake bata-bata ekspos dan rada terbuka. Di sini lengkap banget. Gak begitu mahal juga. Kalau gak salah sih sampe sekarang masih ada. Cuma udah beda konsep kayanya.
Bioskop
Nonton bioskop di jaman 80-an? Pasti ngalamin yang namanya nonton bareng film G-30S/PKI dong. Saya juga. Nontonnya di Bioskop Panti Karya. Bioskop itu adanya di seberang BIP saat ini, dan sudah tinggal kenangan karena berubah wujud jadi tempat jualan donat.
Trus pernah juga nonton di Palaguna dan Dian Theater di kawasan Alun-alun. Ada pengalaman lucu waktu nonton disini. Kalo gak salah nonton Ratapan Anak Tiri. Dan saya malah tidur selama nonton itu. Kebangun karena pintu exit sudah terbuka dan lampu-lampu menyala. Huahaha.. jadi saya gak pernah tahu gimana cerita film itu. Bioskop Palaguna sampai sekarang masih ada. Tempat nonton murah. Tiketnya gak lebih dari Rp. 10.000. Kalo yang namanya Dian Theater sekarang malah udah jadi tempat futsal.
Kondisi Dian dan Dallas Theater saat sekarang
Selain itu ada juga bioskop2 lain yang sempat jadi tempat nonton film di jaman itu. Ada Majestic di Jl. Braga (sekarang jadi AACC dan di awal 90-an jadi tempat diputarnya film-film Inneke). Trus kalau Bandung Theater di Kosambi terkenal buat anak muda karena lokasinya yang gak jauh dari SMA BIP di Jl. Burangrang. Saya sempat nonton Cut Nya Dien di situ. Kemudian ada juga Dallas Theater di Jl. Dalem Kaum dan berberapa bioskop misbar di sekitar Cicadas seperti Taman Hiburan. Ya..karena waktu itu masih di bawah umur, jadi agak-agak jarang juga pergi ke bioskop. Apalagi yang misbar-misbar-an kaya gitu. Belum pernah sama sekali. Sumpah... :D
Taman kota
Mmm..apa ya ? Taman kota masih lumayan banyak dan rindang. Saya masih ingat pernah ke Taman Lalu Lintas waktu saya masih TK. Naek mobil-mobilan dan kereta api mini keliling Taman Lalu Lintas. Trus pernah juga ke Kebun Binatang Bandung di Taman Sari dengan teman-teman sewaktu TK. Yang paling saya ingat adalah teman saya kejebur di kolamnya. Hehehe..
Lainnya ? Taman Maluku tahun 80-an terkenal sebagai ... hihihi... tempat bencong mangkal minta digodain ;) . Pernah beberapa kali lewat dan itu bikin serem. Sampai akhir kuliah sih rasanya bencong-bencong itu masih ada yang berkeliaran juga di situ selain di Jl. Sumatera.
Kolam renang
Hehe.. sebagai pecinta air, kolam renang adalah tempat yang harus dibahas. Ada dua tempat renang yang terkenal dan saya ingat di Bandung jaman 80-an yaitu di Pasundan Plaza dan di Karang Setra. Karang Setra lokasinya di daerah Bandung Utara. Makanya saya agak-agak jarang ke sana karena jauh dari rumah.
Yang lumayan sering saya kunjungi adalah yang di Pasundan Plaza di Jl. Maskumambang (sekarang masuk dan jadi kolam renang Hotel Horison). Kolam renang di Pasundan Plaza ada tiga yaitu kolam anak yang biasa, kolam arus yang air nya hangat dan berputar dan terakhir adalah kolam ombak. Jadi pada jam-jam tertentu bakal ada ombak buatan yang bikin serem sekaligus menantang.
Oh ya, sempat juga tuh ke Pasundan Plaza pas lagi ada acara jumpa fans-nya Julius Sitanggang. Bukan. Bukan saya yang nge-fans sama dia. Saya terlalu kecil buat ngerti tentang lagu-lagu nya Julius yang melow. Tapi kakak saya yang nge-fans sama Julius. Dia sampe speechless waktu berhadapan dan minta tanda tangan langsung di belakang panggung. Huahaha..
Sebenarnya ada yang lain sih seperti kolam renang Centrum di sebelah SMA 5 Bandung atau kolam renang Tjihampelas di Jl. Cihampelas. Tapi saya gak punya memori tentang dua kolam renang itu di lapanpuluhan. Soalnya saya baru berenang di Centrum pas olahraga jaman SMA di tahun 90an.
Kuliner
Makanan? Waduh, agak-agak lupa sebenarnya. Tapi saya masih ingat kalau Martabak San Fransisco di Jl. Karapitan sudah mulai terkenal. Atau Mie Goreng di Jl. Buah Batu. Baso Akung juga sudah terkenal. Tapi bukan yang di Jl. Lodaya seperti sekarang. Waktu saya masih SD, Baso Akung hanya merupakan warung tenda di Jl. Banda dekat GOR Saparua. Terus Soto di Jl. Braga (belakang sebuah kantor) juga waktu itu terkenal. Atau Lontong Kari Gg. Kebon Karet yang sampai sekarang masih ada dan membuka cabang di banyak food court.
Banyak banget sih kalo mau dikorek-korek lagi satu persatu tempat hiburan, belanja, dan makan-makan di Bandung jaman 80-an. Misalnya lagi Jonas Photo juga sudah ada dan mulai terkenal. Berawal dari sebuah rumah di Jl. Batik Jonas, kemudian berkembang dan punya studio di Jl. Banda. Pasar Buku Palasari juga udah rame. Tapi dulu masih berbentuk bangunan pasar dua lantai dengan lantai dari kayu.
Mmm... kayaknya bisa gak habis-habis kalo diterusin. Capek nih. Kalo ada yang mau nambahin dan melengkapi sok lah... :D
Ditulis oleh : Imgar, urang Bandung asli.
Foto2 Bandung masa kini juga hasil jepretan Imgar.
Foto2 Bandung masa lalu diambil dari buku: "Ciri Perancangan Kota Bandung" oleh Djefry W. Dana
Itu semua terutama karena Bandung sudah begitu gampang aksesnya dari Jakarta. Jalan darat lewat tol Padalarang cukuplah ditempuh 2 jam saja, tentu saja kalo nggak macet. Travel Jakarta β Bandung udah siap sedia dimana-mana yang berangkat setiap jam, bahkan 1 orang penumpang doang yang naik akan tetap berangkat. Asik nggak tuh, ngga butuh usaha terlalu banyak lagi kan kalo mau jalan-jalan ke Bandung.
Lalu, gimana dengan jaman 80-an?
Hmm... Transportasi Jakarta β Bandung belum semudah sekarang sih. Belum ada jalan tol. Belum ada kereta api eksekutif kelas Argo (Argogede baru ada sekitar tahun 1995). Kalo mau ke Bandung dari Jakarta musti lewat Puncak yang jalannya sempit belak belok dan butuh waktu sampai 4 jam. Atau naik kereta api Parahyangan yang juga makan waktu nggak jauh beda. Jadi Bandung masih bener-bener berasa luar kota banget buat orang Jakarta, kalo mau ke Bandung harus nyiapin bekal secukupnya.
Jalan Pasteur dan Gedung Heritage Bandung di 80-an, beda banget ya...
Tapi walaupun begitu... bukan berarti Bandung nggak punya pengaruh dong di masa 80-an. Bandung tetaplah kota besar terdekat dari Jakarta. Cewek2 Bandung dan sekitarnya nan geulis dan berbakat ikut berkiprah sebagai artis, model, dan penyanyi yang berjaya di 80-an. Dengan perilaku yang masih kental dipengaruhi budaya Sunda, Bandung punya gaya tersendiri di masa 80-an.
Biar lebih lengkap lagi, ayo kita susuri sudut-sudut Bandung pada jaman itu.
Pusat-pusat Belanja dan Hiburan
Tempat yang jadi pusatnya orang Bandung menghabiskan uang untuk belanja pada masa itu tentu saja adalah kawasan Alun-alun dan kawasan Dalem Kaum. Topnya tempat belanja buat semua dah. Toko-toko keren yang jualan berbagai macam kebutuhan berjajar di sana. Mulai dari MM Fashion, Matahari, Robinson, Ramayana semua ada di situ. Bisa dibilang belum ke Bandung kalau belum ke Alun-alun.
Kawasan Dalem Kaum, Pasar Kembang, dan Sarinah Bandung saat sekarang
Kota Kembang tahun 80-an sudah ramai juga. Tapi kawasan Kota Kembang 80-an agak beda dengan Kota Kembang sekarang yang pusatnya orang nyari DVD bajakan. Beda dikit, bersebelahan lah. Kota Kembang itu sebenarnya nama beken sebuah gang yang menghubungkan Jl. Dalem Kaum dengan Jl. Asia Afrika. Di dalam gang itu dipenuhi jajaran toko atau kios. Mulai dari baju, sepatu, tas sampai yang menjual kain pun ada. Siap-siap aja berdesak-desakan kalau lewat sini dan awas copet :D
Itu tempat belanja yang masih seperti pasar dan berderet di pinggir jalan. Pusat perbelanjaan yang jadi satu dalam satu gedung juga sudah mulai ada. Jaman itu tentu saja belum musim yang namanya "Mal", "SuperMal", apalagi "Town Square". Yang baru muncul dan trend untuk nama pusat perbelanjaan adalah "Plaza". Istilah baru yang mulai menggusur istilah "Shopping Center".
Parahyangan Plaza dan Asia Afrika Plaza yang sekarang sudah terbengkalai
Plaza yang ada di Bandung waktu itu antara lain adalah Parahyangan Plaza. Gedungnya sampai sekarang masih ada. Di pojokan jalan antara Jl. Dewi Sartika dan Jl. Dalem Kaum. Dulu di lantai atas gedung itu ada yang namanya Takara Kiddy Land. Kalo sekarang mungkin semacam game master atau dufan mini. Pokoknya selain ada bombom car (bumper car), ada juga Rumah Kaca dan Rumah Hantu yang menarik untuk dikunjungi.
Palaguna Nusantara juga waktu itu sudah ada dan termasuk pusat perbelanjaan yang keren. Atau Kingβs Shopping Centre. Saya suka banget makan ayam panggang di Queen Fast Food-nya. Hehehe.. Selain itu Asia Afrika Plaza yang berada di Jl. Asia Afrika belokan Jl. Alkateri juga saat itu sempat rame. Ada lift kapsul nya yang terlihat dari luar. Kereeeennnn.. dan pasti banyak orang langsung jadi orang udik kalo liat lift itu :D
Palaguna Nusantara, dulu dan sekarang
Karena masa 80-an adalah masa saya masih kanak-kanak, jadinya saya gak sempat mengalami Lipstick Roller Disco di Palaguna, tempat dugem yang mengharuskan pengunjungnya memakai sepatu roda. Sebenarnya sih bukan dugem-dugem banget kali ya ?! Ada unsur olahraganya juga. Di Asia Afrika Plaza pun ada juga tempat semacam itu, namanya kalo gak salah L.A Discotheque.
Tempat dugem lain yang beken banget buat ajojing di lapanpuluhan adalah Studio East alias SE di Cihampelas. Diskotik SE bisa dibilang barometernya anak gaul Bandung dah. Tempat dugem lainnya apa ya ? Kalau gak salah sih banyaknya di sepanjang Jl. Sudirman dll.
Alun-alun Bandung
Sebagaimana kebanyakan kota yang sudah berdiri sejak lama, pusat kota Bandung adalah Alun-alun Bandung. Meskipun titik nol Bandung yang ditandai dengan tugu "o km" agak bergeser dikit di depan hotel Savoy. Namanya Alun-alun tentu saja adalah tempat lapang hijau berbentuk persegi yang cukup luas di tengah kota. Di kelilingi oleh pusat perbelanjaan, dan Mesjid Agung Bandung di sebelah baratnya. Alun-alunnya selalu ramai dipadati orang jalan-jalan dan pedagang kecil. Ada air mancur dan taman yang sering dipake buat beristirahat selepas jalan-jalan.
Alun-alun Bandung, dulu dan sekarang
Air mancur di alun-alun Bandung itu sempat terkenal dan selalu jadi objek buat foto-foto para pelancong. Makanya jaman itu tukang foto keliling polaroid banyak berkeliaran di situ. Menawarkan jasanya. Hehehe.. tapi gak tau kenapa saya belum pernah foto di situ. Belum narsis-narsis amat kayaknya :D
Alun-alun ini kalau malam, katanya sih, sering dipakai buat yang gak bener juga. Katanya lho yaaa... Soalnya banyak pohon rindangnya disitu. Jadinya kalo malam banyak sudut2 di bawah pohon yang terlindung yang lumayan leluasa buat bercumbu dan seterusnya ;) .... Eh, padahal kan deketan banget dengan Mesjid Agung Bandung ya ? Mmm..
Kosambi dan Cicadas
Kosambi dan Cicadas pada masa itu adalah dua kawasan lain di Kota Bandung yang tak kalah rame selain kawasan Alun-alun. Di Kosambi selain ada pasar tradisional, juga berjejer toko modern seperti Yogja (cikal-bakal Yogya dept. store yang berkembang sampai saat ini di Jawa Barat), kemudian Mama Fashion dan di atas pasar tersebut ada Bandung Theater, sebuah bioskop yang cukup terkenal pada tahun 80-an.
Kalo Cicadas itu adalah kawasan perdagangan untuk kelas menengah ke bawah. Sempat ada Matahari dan Super Bazzaar juga di sana. Daerah ini (sampai sekarang) jadi kawasan padat yang merupakan sumber kemacetan kota karena banyak nya PKL di situ. Ada beberapa bioskop juga di situ seperti Taman Hiburan.
Sebetulnya ada kawasan lainnya juga seperti Sukajadi atau Kiaracondong. Tapi saya tidak begitu kenal dan jarang banget menjajah ke daerah situ (ya iyalah..anak SD ngapain ke sana ?)
Kawasan Braga
Braga, yang sekarang terkenal sebagai kawasan eksotis yang keren buat foto-foto dengan latarbelakang arsitektur kolonial, di masa 80-an malah sedang kehilangan pamor. Menurut ibu saya, Kawasan Braga ini memang paling terkenal sebagai pusat keramaian pada jaman dia masih muda. Itu artinya sekitar tahun 60-70-an. Sementara tahun 80-an sudah mulai sepi, masa keemasannya sudah mulai lewat, kalah oleh kawasan Alun-alun.
Tapi nggak gitu-gitu amat juga sih. Bisa jadi Braga jadi sepi karena segmen pembelinya mulai bergeser. Toko-toko yang ada disitu, antara lain seperti Sarinah, rata-rata adalah tempat belanja kalangan elit kelas menengah atas. Makanya pengunjungnya terbatas, karena jaman 80-an orang belum terlalu jorjoran jadi orang borjuis :D
Toko-toko yang sampai saat ini masih bertahan di Braga sepertinya sama dengan toko-toko saat masa 80-an itu. Sumber Hidangan, Braga Permai atau Canary adalah tempat-tempat yang tidak berubah.
Dago
Dago? Wah.. di jaman 80-an mah isinya masih rumah-rumah tempat orang tinggal. Belum ada yang namanya Bandung Indah Plaza. Apalagi Factory Outlet... Hehehe.. itu masih jauh di masa depan baru-mulai-akan dibangunnya. :D
Aquarius Dago dan Majestic, di jaman 80-an
Dago masa itu memang masih merupakan kawasan permukiman. Belum banyak toko atau tempat komersil seperti sekarang. Yang saya ingat kalau menyebut Dago di 80-an adalah Aquarius, Gelael Dago, Labelle, SMA dan SMAK Dago dan Rumah Sakit Borromeus.
Cihampelas
Naaahh... ini nih yang mulai memperkenalkan dan membesarkan nama Bandung sebagai tempat belanja pakaian murah berkualitas. Tahun 80-an adalah masa kejayaan Cihampelas sebagai pusatnya jeans di Bandung selain Alkateri. Kalo di Alkateri kan lebih banyak menjual kain jeans secara kiloan dan bahan bakunya, nah kalau di Cihampelas ini yang dijual adalah hasil akhirnya. Produk jadi yang dikenal berkualitas baik, harga bagus, dan amat sangat banyak pilihannya. Pantaslah kalo kemudian dikenal oleh banyak orang di luar Bandung dan jadi sentra Jeans Indonesia.
Di tahun 80-an itu toko-toko pakaian sepanjang jalan Cihampelas sudah meramaikan dirinya dengan aneka macam patung superhero sebagai pajangan untuk memikat pembeli. Dari Batman hingga Rambo :D Patung2 itu tampaknya yang bikin kawasan ini semakin unik dan menarik bagi anak-anak muda sebagai tempat belanja sembari jalan-jalan.
Toko fave saya adalah IBC Jeans. Gak tau singkatan dari apa. Bangunannya pake bata-bata ekspos dan rada terbuka. Di sini lengkap banget. Gak begitu mahal juga. Kalau gak salah sih sampe sekarang masih ada. Cuma udah beda konsep kayanya.
Bioskop
Nonton bioskop di jaman 80-an? Pasti ngalamin yang namanya nonton bareng film G-30S/PKI dong. Saya juga. Nontonnya di Bioskop Panti Karya. Bioskop itu adanya di seberang BIP saat ini, dan sudah tinggal kenangan karena berubah wujud jadi tempat jualan donat.
Trus pernah juga nonton di Palaguna dan Dian Theater di kawasan Alun-alun. Ada pengalaman lucu waktu nonton disini. Kalo gak salah nonton Ratapan Anak Tiri. Dan saya malah tidur selama nonton itu. Kebangun karena pintu exit sudah terbuka dan lampu-lampu menyala. Huahaha.. jadi saya gak pernah tahu gimana cerita film itu. Bioskop Palaguna sampai sekarang masih ada. Tempat nonton murah. Tiketnya gak lebih dari Rp. 10.000. Kalo yang namanya Dian Theater sekarang malah udah jadi tempat futsal.
Kondisi Dian dan Dallas Theater saat sekarang
Selain itu ada juga bioskop2 lain yang sempat jadi tempat nonton film di jaman itu. Ada Majestic di Jl. Braga (sekarang jadi AACC dan di awal 90-an jadi tempat diputarnya film-film Inneke). Trus kalau Bandung Theater di Kosambi terkenal buat anak muda karena lokasinya yang gak jauh dari SMA BIP di Jl. Burangrang. Saya sempat nonton Cut Nya Dien di situ. Kemudian ada juga Dallas Theater di Jl. Dalem Kaum dan berberapa bioskop misbar di sekitar Cicadas seperti Taman Hiburan. Ya..karena waktu itu masih di bawah umur, jadi agak-agak jarang juga pergi ke bioskop. Apalagi yang misbar-misbar-an kaya gitu. Belum pernah sama sekali. Sumpah... :D
Taman kota
Mmm..apa ya ? Taman kota masih lumayan banyak dan rindang. Saya masih ingat pernah ke Taman Lalu Lintas waktu saya masih TK. Naek mobil-mobilan dan kereta api mini keliling Taman Lalu Lintas. Trus pernah juga ke Kebun Binatang Bandung di Taman Sari dengan teman-teman sewaktu TK. Yang paling saya ingat adalah teman saya kejebur di kolamnya. Hehehe..
Lainnya ? Taman Maluku tahun 80-an terkenal sebagai ... hihihi... tempat bencong mangkal minta digodain ;) . Pernah beberapa kali lewat dan itu bikin serem. Sampai akhir kuliah sih rasanya bencong-bencong itu masih ada yang berkeliaran juga di situ selain di Jl. Sumatera.
Kolam renang
Hehe.. sebagai pecinta air, kolam renang adalah tempat yang harus dibahas. Ada dua tempat renang yang terkenal dan saya ingat di Bandung jaman 80-an yaitu di Pasundan Plaza dan di Karang Setra. Karang Setra lokasinya di daerah Bandung Utara. Makanya saya agak-agak jarang ke sana karena jauh dari rumah.
Yang lumayan sering saya kunjungi adalah yang di Pasundan Plaza di Jl. Maskumambang (sekarang masuk dan jadi kolam renang Hotel Horison). Kolam renang di Pasundan Plaza ada tiga yaitu kolam anak yang biasa, kolam arus yang air nya hangat dan berputar dan terakhir adalah kolam ombak. Jadi pada jam-jam tertentu bakal ada ombak buatan yang bikin serem sekaligus menantang.
Oh ya, sempat juga tuh ke Pasundan Plaza pas lagi ada acara jumpa fans-nya Julius Sitanggang. Bukan. Bukan saya yang nge-fans sama dia. Saya terlalu kecil buat ngerti tentang lagu-lagu nya Julius yang melow. Tapi kakak saya yang nge-fans sama Julius. Dia sampe speechless waktu berhadapan dan minta tanda tangan langsung di belakang panggung. Huahaha..
Sebenarnya ada yang lain sih seperti kolam renang Centrum di sebelah SMA 5 Bandung atau kolam renang Tjihampelas di Jl. Cihampelas. Tapi saya gak punya memori tentang dua kolam renang itu di lapanpuluhan. Soalnya saya baru berenang di Centrum pas olahraga jaman SMA di tahun 90an.
Kuliner
Makanan? Waduh, agak-agak lupa sebenarnya. Tapi saya masih ingat kalau Martabak San Fransisco di Jl. Karapitan sudah mulai terkenal. Atau Mie Goreng di Jl. Buah Batu. Baso Akung juga sudah terkenal. Tapi bukan yang di Jl. Lodaya seperti sekarang. Waktu saya masih SD, Baso Akung hanya merupakan warung tenda di Jl. Banda dekat GOR Saparua. Terus Soto di Jl. Braga (belakang sebuah kantor) juga waktu itu terkenal. Atau Lontong Kari Gg. Kebon Karet yang sampai sekarang masih ada dan membuka cabang di banyak food court.
Banyak banget sih kalo mau dikorek-korek lagi satu persatu tempat hiburan, belanja, dan makan-makan di Bandung jaman 80-an. Misalnya lagi Jonas Photo juga sudah ada dan mulai terkenal. Berawal dari sebuah rumah di Jl. Batik Jonas, kemudian berkembang dan punya studio di Jl. Banda. Pasar Buku Palasari juga udah rame. Tapi dulu masih berbentuk bangunan pasar dua lantai dengan lantai dari kayu.
Mmm... kayaknya bisa gak habis-habis kalo diterusin. Capek nih. Kalo ada yang mau nambahin dan melengkapi sok lah... :D
Ditulis oleh : Imgar, urang Bandung asli.
Foto2 Bandung masa kini juga hasil jepretan Imgar.
Foto2 Bandung masa lalu diambil dari buku: "Ciri Perancangan Kota Bandung" oleh Djefry W. Dana
126 Comments:
kayaknya yang pertamax kalix yax? :)
keinget bandung 80an, there's no bad traffic jam *yang mayoritas penyebabnya adalah kendaraan plat b* setiap weekend ....
untuk kuliner: masih pada inget restoran Queen @ Dalem Kaum gak? :)
kolam renang...ada kolam renang yulis yg di turangga...
trus aku jg pernah nntn si kabayan saba kota di bandung theatre trus ada 1 bioskop lagi di daerah Ahmad Yani, Jaya Plaza, skrg mah udah jd pust komputer gt...
-irma-
@ james ridwan : restoran queen sampe sekarang masih ada. dan masih banyak diburu oleh pecinta chinese food. sayangnya saya gak bisa ikut nyicipin.. :p
@ irma anintya : emang yulis tuh udah ada dari 80an ya ? soalnya kan lebih sering dipake oleh anak sekolah pas masa 90an.
oh ya..bioskop di jaya plaza tuh terkenal juga. lupa.. :D
-imgar-
coniiiiii ... kau melupakan lipstick roller disco! hahahaaaa
btw, di sukajadi ada bioskop BISON yang top banget kursinya, karena banyak kutu hihihiii ...
selain itu, di daerah sukajadi bawah yang udah deket-deket RS Hasan Sadikin, ada warung es campur OYEN yang sekarang cabangnya nyebar ke mana-mana ...
@ nyi romlah : lipstick udah disebut. tapi gak punya pengalaman pribadi :D sukajadi bukan daerah jajahan saya. sampe skrg.. :D
-imgar-
OMG I miss Bandung so much! Tapi yang tahun 80an bukan yang sekarang ha ha
Sudah 22 tahun bandung aku tinggalkan dan ketika juli 2008 lalu aku anjang sana ke sana, bandung bukan seperti dulu lagi, sekarang sudah amburadul dul.. dull..dull..
Memori manis untuk diingat semasa kuliah dulu sudah hilang tak berbekas.
Aah..kenangan manis, menyusuri jalan sepanjang jalan dari taman badak sampai simpang dengan jalan kaki disertai ngobrol sembarang kaler dengan mantanku rasanya hilang lenyap, lapangan gazebo sudah menjadi pasar, alun-alun bandung sepertinya diperkosa dan kehilangan keindahannya.
Bandungku yang malang..
satu lagi yang ga kesentuh..NASA roller skate di AA Plaza. Maaan..itu tuh legend bangeud.waktu SD belain gunting iklan di koran PR, biar dapet discount jadi 1500 dari 3000.miss the ol,days euy...
hayu atuh ngomongin bandung 80an di talkshow radio ku..siapa anak komunitas 80an yang based nya dibandung?siapa yang bisa kukontak?
Wah, jadi rindu banget nih mau mudik -s ecara Opa & oma selalu nagjak jalan2 ke sawah saat liburan sekolah dan makan odading di alun-alun, serta nonton pembukaan Konvensi Asia-Africa (KAA) :-)
hihihi..abisnya yulis tampak tua sekali..jd kupikir udah ada dr 80-an hehehe
aku br bner2 tinggal di bandung thn 90-an, tp sblmnya selalu rutin berkunjung ke bandung..sblm mudik ke garut...
taman badak yg dimana tea yah?
Mama Fashion udah ga ada lg..Bandung theater jg..
Nice info,mas. Ntar kalo ke Bandung nggak bingung lagi..
Salam kenal juga... :)
jadi inget dulu nonton "Merpati Tak pernah Ingkar janji" di Panti Karya depan BIP.. hik..hik.. sekarang bangunannya terbengkalai...
-Nonton Jakarta 66 di Kosambi.
-Trus sering maksa bokap ke Palaguna cari maenan. Kadang Gelael di Dago.
-Gw inget Aquarius pernah bertempat di Lembong sberang hotel Panghegar sebelum pindah ke Dago.
-Menjajah dari Cikutra sampe ke Kebaktian naek spedah, secara jaman dulu traffic belum penuh2 amat.
-BIP baru berdiri. Berapa lama ya terbengkalai tu hotel sampe jadi BIP? Gw inget BIP buka '89 karena tiap pulang sekolah pasti maen dingdong dulu ke sana.
-Ngabuburit di depan TMP Cikutra yg waktu itu kolamnya masih bagus, terawat. Skarang masih ada gak yg ngabuburit di TMP?
-Di atep AA Plaza alias Romano Plaza ada tempat hiburan. Gokart, roller coaster, apa lah yg bagus2 pada jamannya. Emang agak mahal sih.
beli maenan di HOYA dong deket stadion persib....
kalo ngga di beliin nangis...
Pas masih SD, ada bioskop misbar (grimis bubar) "Warga" di sekitar Pusda'i sekarang. Biasanya menyajikan film India. Paman yang ngantor di Ditjen Geologi jl. Diponegoro hobbynya nonton disitu, katanya kl nonton berdiri.
Inget daerah terusan kebon bibit yg nyambung Jl. Plesiran - tembus Jl Cihampelas? Disitu dulu ada sawah yang terjal..pernah bandel pulang sekolah malah main trus terperosok masuk sawah, pulang penuh lumpur sambil menangis. Ada juga 2 buah situ (telaga), kl tdk salah namanya Situ Ponjali, tempat pemancingan, kalo malam2 ramadhan suka ada perang lodong antar 2 kampung yang dibelah sungai Cikapundung. Sekarang semuanya rumahhhh.. tidak sawah, situ, bahkan sepetak ruang terbuka hijau :(
Bubur Ayam Mang Oyo! Awal 80-an itu jualannya di Pasar Cihaurgeulis- Jl. Suci melayani pedagang di pasar tersebut. 83-an beliau mulai jualan sekitar Jl. Panatayuda depan RS Sartika Asih. Gesturenya sejak dulu memang friendly.
ITB akhir2 70-an.. Seru penuh padang rumput- bisa nyari capung , jengkerik, nangkep burung pakai katepel.. Tiap departemen (sekarang namanya fakultas) ada tempat asyiknya. Mulai daerah DPMA di utara yg sekarang jd sekolah manajemen, yg ada ladang, Dep Mesin yg ada pesawat dan radar rusia, Dep Sipil yg banyak burung kapinis (Walet?), Senirupa yg banyak patung, Geodesi yg ada sungai buatan, Kimia yang banyak tabung berbentuk ajaib, nonton "Ratapan Anak Tiri" di LFM. Nonton mahasiswa baru di-'plonco'. Banyak deh..
Peristiwa pendudukan tentara di ITB, tahun 78 dan 82.. cuma anak2 seperti kita yg bisa kluyuran. Sempat nonton 'kakak mahasiswa' naik atap sirap di atas Senirupa, menuliskan "GANTUNG SOEHARTO" segede bagong, lama tulisan itu bercokol.. kayaknya susah menghapusnya karena atapnya terjal :) lama setelah itu baru dihapus. Akhir 80-an pas sdh kuliah, sempat mengamati sirap itu masih ada tulisannya samar2.
Di ITB ketika itu banyak pohon besar yg bisa dipanjat, ada beberapa pohon yg sudah terlalu tua kemudian tumbang. Ada juga beberapa pohon buah yang aneh2. Sering ada balap go-kart dan terjun payung. Di area belakangnya ITB ada Lebak Siliwangi yang ada rumah makan Siliwangi, ada andong/ bendi yang bawa wisata singkat naik kuda lihat sawah dan kebun bunga.
Sungai Cikapundung yang bercabang dua di Babakan Siliwangi, dulu airnya cukup jernih banyak batu2 seukuran peble sampai coble, banyak penggali pasir yang menambang di situ. Cabang sungai itu cukup luas, bisa dipakai berenang. Kalau sdg muncul naluri bertualang, bisa susur sungai menghulu sungai Cikapundung dari sini. Trus ke atas, ketemu air terjun, truss naik bisa sampai di Maribaya. kalau masih semangat bisa teruus sampai ke Lembang. Sekarang, kalau lihat sungai Cikapundung dari jembatan di Jl. Siliwangi.. kotornya!
Nanti dingat2 lagi, masih banyak sih. Past time is great!
Pernah diajak bibi nonton film Kabayan Saba Kota di Taman Hiburan cicadas, bioskop misbar. Dan biasanya di bioskop2 misbar tsb, selalu memutar 2 film, dimana film kedua biasanya film india. Oh iya, perumahan antapani dulu masih banyak sawahnya, sepi banget. Gak kebayang bakal sepadat sekarang...
Oh iya, jangan lupa, tahun 80an, jalanan di bandung masih banyak yang 2 arah karena masih sedikit kendaraannya, terutama angkot (eh sempet ngalamin naik bemo juga ke alun2). Jaman sekarang mah udah pabaliut lalu lintasnya... :( But still love bandung ;)
uhmm...Bandung Indah Plaza mah di Jl Merdeka, bukan dago..trus yang di burangrang SMA BPI kan yah?
hehehe...
kalo dulu suka banget ke toko antariksa, di dago bawah, jualan pernak pernik sanrio paling pol..hahaha...sama ke toko buku alumni di perempatan dago diponegoro...
trus beneran euy, Takara teh seru pisan yah jaman dulu, hahahaha....
Bandung 80an yg ku-ingat
1. Jalan Banceuy dan daerah elektroniknya
2. Kantor PEMDA yg di jalan Merdeka itu lho, taman yg luas & suram - bersebrangan sama kantor polisi pusat
3. Daerah jalan Sumatera & Belitung yg teduh sekali,
tempat bercokolnya SMP & SMA Kondang se Jawa Barat
4. Makanan khas bandung saat itu: BAKSO TENIS yg ukurannya segede bola tenis, dicocol sambel & saos merah,...enak pisan
Cireng, Gorengan, Ketan Bakar yg masing2 sekitar 25 perak-kan alias 100 perak dapet EMPAT pisang goreng
5. TOKO BUKU GRAMEDIA yg di jalan merdeka itu lho,..toko buku yg paling gede dan jadi tempat gaul anak2 sekolah yg nerdy...
kalo mo beli buku bekas mah di PALASARI
6. Bandung Utara: Secapa, Hegarmanah, Setia Budi, Ledeng dan....LEMBANG yg sejuk itu..
Banyak deh...
Ditahun 80-an Bandung enak buat dijelajahi.Gw mash ingat
- naik bemo dari terminal kebon kelapa (sekarang sdh jadi ITC) ke RS Hasan Sadikin, jalan masih agak sepi dan masih hijau
- naik angkot yang pintu penumpangnya ada di belakang ke taman lalu lintas(sekarang masih ada). Kawasannya waktu itu masih hening dan rindang.
ahh.. kangen bandung. Banyak yang diinget lagi dari blog ini, tapi uda mayan banyak juga sih yang samar2. Kayak AA ato Romano. masih inget2 gak apal juga yang kayak gimana, tapi harusnya sih tau tuh, karena gua pernah nyicipin lipstik roller skate heheh..
Cicadas.. ahh.. rumah gua dulu (kesonoan dikit sih, gua di ciduriannya).. masih macet sampe sekarang ya ? mantap !
JAYA PLAZA?
dulu klo ga salah sblum ngejongkong jadi pusat computer & game ky sekarang, bioskopnya masi keitung laku (dulu sama spupu2 suka diajakin ksitu)
@Zagoan
hahahaha ya ya ya HOYA!! itu kemana ya toko sekarang?
blum pernah ke banduung...
pengen...
Bandung sekarang semakin heurin kutangtung n semrawut lalu lintas n penataan kotanya. pemda lebih mendahulukan kepentingan yang 'uud' ketimbang lingkungan dan sosialnya, spt pada umumnya yang terjadi di kota2 besar di Indonesia
Ikut nimbrung ya...
Inget thn 83-an...di pasar balunur dulku ada toko kaset/cd yang bisa disewa...buat direkam..klo selesai dibalikin, punya langganan toko kelontong di balubur juga...sampai a\hapal klo kita masuk pasti dah disiapin...2-1...2 Gudang garam Merah dan 1 GG internasional...karena tiap 2 hari beliin Pakdhe...
Yang jaualn Mie Jawa di Pasar Cihapit masuh ada gak ya...klo gak salah yang jualan orang KEbumen...
Wah dah gak ada taxi 4848 yang di Via Duct kali ya...pakai Holden Premier...JKT-BDG...Rp.3500
BAndung seakrang macet jadi gak nikmat....
waduh.. aku orang magelang jadi gak tahu bandung.. yang ku tahu cuma jalan belitung, jalan RE martadinata, cicahem ,bis kramatjati ..
aduh eta jalan pasteur meni masih gomplok sama palm raja...sekarang jadi gomplok sama fly over...
Sedikit menambahkan tahun 80-an di daerah Cicadas ada 4 buah bioskop,
1. Bioskop Taman Hiburan (Misbar), letaknya di depan matahari kiaracondong nyambung s/d gg samsi di jl a. Yani, sekarang sudah tidak beroperasi lagi selalu memutar 2 Film, film kedua biasanya film India.Di tempat ini apabila siang hari bulan Ramadhan sangat ramai orang menggelar permainan (padahal Judi) sambil ngabuburit ada nalo, lotre dsb.
2. Bioskop Ramayana (Misbar), letaknya tepat di depan jl Asep Berlian, sudah tidak beroperasi lagi, disini khusus memutar film2 cina. Yang paling unik di kedua misbar ini adalah selalu main pada malam hari sekitar jam 19.00 yg apabila pemeran utama (Bogalalakon) muncul maka penonton pasti riuh bertepuk tangan, bersiul, ada yg melempar2 sarung, baju dll.
3. Bioskop Nirwana, letaknya agak ke sebelah timur arah Cicaheum, sudah tidak beroperasi lagi. Tidak seperti di kedua bioskop tadi yg Misbar (Girimis Bubar) disini bioskopnya cukup elit dengan kursi yg empuk tapi tetap saja banyak Kecoa (cucunguk)nya.
4. Bioskop ... (Aduh lupa lagi)letaknya yg sekarang menjadi supermarket Matahari (Matahari sekarang sudah tidak beroperasi), berada tepat didepan bioskop Taman Hiburan. Disini biskopnya sama spt Nirwana (bukan Misbar) cuma kelasnya yg masih dibawah kursi penonton bercampur dari yg empuk s/d kursi kayu.
extremely well written, spot on!
jadi kangen waktu2 esde nih euy..=(
saluuuute nice post..
ya, nice post!
kita bikin petisi yang menetang pembangunan bandung menjadi metropolitan ajah kalo perlu
Kalo kota Bekasi waku di thn 80-an kayak gimana?
BGUZ BGT!!!!.. thx yha.. hohoho.. di web saya jg ngebahas ttg jalan braga.. ahahha..
tahun 80an blm kenal bandung.. hihi..
Bandung 80an
jadi inget waktu SMP, Dulu kan bemo lewat SMN1 jln ksatrian,
pernah lagi badung bareng temen2 naek bemo , pas deket lampu merah deket smp angkas pada kaburr gak bayar karena emang gak ada keneknya.
maafin ya sayah ya bank, hampura...
yagn kedua inget klo bulan puasa suka ngabuburit ka Romano , di jln asia aprika , di situ dulu tempat menan anak2, ada bombomkar, game kaya time zone lah, aya keneh teu nya
yang ke tiga, inget ngojay (renang) di karang setra dulu karang setra masih sederhan , ada perahunya , ato klo minggu suka ada acara musicnya ato dangdutan..
Bandung I miss u lahhh
wuiihh... beginih toh rupa nya bandung tempo duluh... :D
ehm... berubah ya...
aku pendatang di bandung, datang tahun 99 sampe sekarang masih terdampar juga disini, awalnya kuliah sampe akhirnya kerja disini juga...
nice city, a lots of story, sedih, seneng, sedih lagi, seneng lagi... pokoknya Bandung im In Love, deh... :D
Bioskop Ramayana itu bukan misbar lho, letaknya ada di jl. Jendral sudirman depan SD dan PT. Yostex..dulu sering muter film india malah..
selain bioskop ramayana di Jl. sudirman ada lagi bioskop namanya paramount... dahulu bandung memang indah... sekarang semrawut gak ketulungan...
Jangan lupa tempat wisata Dago Pakar.. yg terkenal di thn 80-an..
Kok bakmi Naripan ga disebut? Kayak gimana nasibnya sekarang? Terakhir kali denger katanya sempet kebakaran yah? Dulu gw sering dibawa makan malam disana, trus numpang nonton kartun sama anaknya yang punya ....doeeeng
waduh akang-teteh jadi kabita hoyong bandung jiga kapungkur deui, hanjakal teu kaalaman lahirna telat hehe... rieut ku bandung ayeuna mah tapi tetep betah we daripada di mother city mah langkung rudet...
hidup bandung lah...
di taun 80an ada juga loh taxi antar kota yang melayani khusus jakarta-bandung yaitu taxi 4848 boilnya holden man....keren....
wah suasananya clasik banget...
Astaga.com lifestyle on the net
Ada yang kurang untuk tempat nongkrong jadulnya... BMC di Jl. Aceh... Yoghurt dan kefirnya bikin ketagihan!!!
bioskop yg depan jalan john diamond (asep berlian) itu jg namanya ramayana dulu (soalnya dulu rumah saya di jalan asber, tiap malam minggu si bibik pembantu ibu suka pacaran sama pacarna tukang becak depan rumah nonton bioskop ke sana :D)
terus.. tahun 80an, pernah ada pohon tua gede roboh di jalan merdeka, dan salah satu bangunan kelas di esde saya di jalan merdeka juga pernah roboh kena geledek, tahun 89 atau 90
teruus.. ujungnya angkot st.hall-sd.serang, di sadang serang, waktu itu masih hutan belantara. ada smp di sana (smp berapa yak? 19?), di bawahnya ada tempat mancing
teruus... di cicadas, lagi2 di jalan john diamond itu, pernah ada toko kebakaran (toko timur namanya klo gak salah). denger2 cerita, ada pembantu di sana yg mati kebakar padahal udah masuk ke dalam bak mandi.. hii...
Kalo Mabal sekolah ke kafe cisangkuy atau ke Sumur lembang..asik euy...
Gue inget dulu Bandung Theater yang di Kosambi tiap taun selalu menang FFI, sebagai bioskop dengan penonton terbanyak :) walopun gue gak pernah nonton di situ hehehe
* Toko mainan Bambi Shop di King's Shopping Center... ada area permainan anak2, mobil2an, helicopter dll pakai coin. Betah banget lihat aneka macam mainan di sana :)
* KFC pertama di jalan Dago. Rasanya mewah banget bisa makan di situ :)
* Pertama kali makan hot dog di Gelael Dago, enak banget.
* Ice Cream di Braga Permai (ala Belanda), Ice Cream Horn & Burger di Canary Braga... seberangnya ada French Bakery. Taman Ice Cream (km 10) di Lembang. Ice cream Swensens pertama kali ada di Asia Afrika Plaza.
* Paling sering nonton di bioskop Palaguna dan Nusantara, Queen & Kings (di Kings Shopping Center. Di Palaguna ada Pioneer Fried Chicken, ayamnya crispy.
* Lotek Mahmud di Gg. Mahmud. Lotek, tahu petis, nasi bakmoy, rujak, cendol... yummy banget
* Hujan Abu waktu Gunung Galunggung meletus (th 82/83?)... sekolah diliburkan... horee... serasa hujan salju... abu di mana2 :D
Terakhir meninggalkan Bandung thn 89.
Skarang domisili di Palembang.
Aih..blog ini mengingatkan banyak kenangan indah ttg Bandung.
Masih seperti dulukah Bandung?
Tahun 80 an sy tinggal di padalarang dan memang aseli org situ.kalo tempat biasa main bola di tengah kebon awi (bambu) ngabuburit di stasion padalarang trus pulangnya beli krupuk yg terkenal dan melegenda namanya kururpuk sadim krn awal yg jual namanya sadim krupuknya bulat warna merah putih.sesekali ikut bapa ke bandung kotanya untuk belanja kebutuhan toko (bapa jualan di pdl) pernah naek bemo,becak trus pulangnya naek oplet yg distaternya dari depan pake tangkai diputar (spt di film warkop tp judulnya lupa).kadang diajak makan sate di gang di jln otista atau mi kocok deket psr baru atau soto ojolali di jl cibadak.banyak lg deh terutama yg taun 90an (masa sma dan keliah)....
Tahun 80 an sy tinggal di padalarang dan memang aseli org situ.kalo tempat biasa main bola di tengah kebon awi (bambu) ngabuburit di stasion padalarang trus pulangnya beli krupuk yg terkenal dan melegenda namanya kururpuk sadim krn awal yg jual namanya sadim krupuknya bulat warna merah putih.sesekali ikut bapa ke bandung kotanya untuk belanja kebutuhan toko (bapa jualan di pdl) pernah naek bemo,becak trus pulangnya naek oplet yg distaternya dari depan pake tangkai diputar (spt di film warkop tp judulnya lupa).kadang diajak makan sate di gang di jln otista atau mi kocok deket psr baru atau soto ojolali di jl cibadak.banyak lg deh terutama yg taun 90an (masa sma dan keliah)....
waduh kang.....setiap detil ceritanya semua saya alami, serasa masuk ke alam itu...:D
saya ingat dulu , bandung banyak sawahnya dan udaranya sejuk banget, mantap deh
Jadi kangen Bandung nih, bring back memories :) dulu saya doyan bgt maen sepatu roda di Lipstick, gedung palaguna ! pulangnya makan baso yamin di Senli, lantai atas palaguna ( klo ngak salah )What a great blog!
Tolong ya ciptakan mesin lorong waktu..gue pengen pindah ke era 80-an..BANDUNG MASIH SEJUK DAN CEWEK-CEWEKNYA MASIH FRESH..
Inilah topik yg paling aku suka, pokoknya aku bookmark deh .., di tahun2 dan kota inilah kenangan2 masa mudaku yg ga bakalan terlupakan,mulai dari (1)nonton film di hampir semua bioskop yg ada di Bandung, dr theater Paramount/Galaxy sampe ke Pop/Bison theater, (2) ke diskotik, mulai dr Studio East sampe Wisma Suka, (3) pengalaman pertama dicopet/hilang dompet di Nusantara theater/Alun2, sampe ke (4) kehilangan 'my virginity' sbg pemuda di tingkat 3 masa kuliahku gara2 sering nonton blue film sama teman2 kuliahku, dan masih banyak lg hal2 yg memalukan, mengharukan,menggembirakann, dll. Thanks buat empunya blog yg sgt berhasil membawaku kembali ke masa2 itu .. 2 thumbs up!
ih ada foto aku yg jl. pasteur (foto cover) foto itu sebenarnya diambil tahu 1996 di dalam taxi, foto dng view pasteur ke arah utara. aku masih ada file aslinya. dngan ukuran besar. salam "dadan orba (orang bandung asli)"
eh ada foto aku juga jl. pasteur (foto cover)sebenarnya itu foto dimabil; tahun 1996 di dalam taxi pas perempatan pasteur-cipaganti.salam_dadan orba "orang bandung asli"
Ikut ngacung!
Lahir di RS Advent, Cihampelas Bandung. Sejak masuk SD tahun 1982 berdomisili di Perumahan Cibeureum Raya II (a.k.a. kompleks Pharmindo), kec. Cimahi Selatan (dulu masuk Kab. Bandung).I love Bandung, poelll! Asli! Sampe tahun 1989, masih suka lihat bus-bus gede jurusan Jakarta-Bandung melintas jl Sudirman (yg mau ke Jakarta) dan lewat jl Rajawali, belok ke Elang terus lanjut ke terminal Abdul Moeis (a.k.a. Kebon Kalapa). Dulu sekolah di daerah jl Rajawali sih. Dulu, nyeberang di Jl Raya Cimindi yang menghubungkan Jl. Sudirman dan Stasiun KA Cimindi susah banget karena banyak mobil dan bus berlari kencang. Sekarang mah gampang, da sering macet malah. Kayaknya, flyover di dekat Stasiun Cimindi bangunan flyover pertama di kawasan Bandung Raya. Sampai tahun 1988-1989, kawasan sebelah utara Jl. Raya Cimindi masih masuk kota Cimahi. Di logo KTP nya masih ada gambar pohon (lambang kabupaten Bandung)
Abang gw kuliah akhir 80an n kos di cicadas, sista gw kuliah pertengahan 90an di jatinangor n at last gw yg kuli n kos awal 2000an, bandung emg punya daya tarik yg top bgt n alhamdulillah gw msh tau bdg berbagai dekade mulai akhir 80an sampe awal 2000an, tp skrg dimana2 byk org jakarta ama org negara seberang...kurg greget rasa priangannya :)
hebat
ikut nimbrung: tahun 80 an ngumpulin stiker panini sepakbola mexico 86, main dingdong didallas balap mobil, balap motor, koin dingdong rp 50 perak, nongkrong di taman alun alun liatin demo tukang obat, obat kumis obat kuat, dll. demen banget ama kaset bill and brod singkong dan keju, ke palaguna beli baju ama bokap and keluarga, jam tangan benetton jadi mode anak muda kala itu. "seandainya ada mesin waktu, gua mau deh balik lagi ke jaman itu...betul nggak cink....!"
waktu sd nonton bareng se sekolah di bison. (film nya ttg panglima sudirman atau apa gitu) ..pulang nonton semua garuk2 di gigit kutu hehehehe
Wah baru nemuin ini blog, salut pisan euy........bravo lah pokona mah........btw inget ΔΒͺkξ perumahan mewah pertama di bandung......Sumber Sari Real Estate, meni asa gaya teh yg punya rumahh di situ,orang kaya semua, kalo pertama ke situ teh pasti nyasab da......sekarang mah udah banyak banget real estate di bandung teh........
salam bandung..bioskop paramont di asia afrika,yg dicicadas atu lagi namanya bioskop cahaya,ada pangkalan bemonya..dulu selain hoya,ada dicks di jl.riau,,trus ada lagi satu di jl asia afrika seudah otista,lupa namanya..hobbies skateshop masih di gardujati...
hallo..gw udah lama ga ke bandung, terakhir 2001. dulu sekolah di nhi, dan untuk tambah2 uang sekolah kerja di dunkin donut sebrang BIP..dulu di BIP sering ada pameran organ/keyboard di lantai dasar..gw juga sering cari tambahan mainin organ/keyboard yg lagi di display..atau nongkring di braga, cari2 band yg lagi ga ada pemain drum nya..buat nambah2in juga..buat kebanyakan bandung dulu kota yg menyenangkan..buat gw apa lagi, walau ga punya uang banyak dari ortu, tapi gw bisa cari2 tambahan dg bekal seni atau skill hotel. gw harap bandung tetap ramah thdp anak muda yg sedang coba untuk hidup mandiri..
jl cimandiri di belakang gedung sate masih satu jalur, tdk ada pagar pembatas antara jalan dgn lap gedung sate, jadi kita bisa main kasti di halaman gedung sate.
BIP dulunya sebuah hotel. namanya Kumala Pangehar.
Paling berkesan tahun 1982, gw berenang di curug aleh sarijadi ama temen2, sekarang dah jadi pabrik pembuatan patung tepatnya jl. Tirtasari.
Bandung 80 an yang kuingat..."Di radio...nya si Gombloh..., ama kaos BKAK (biar kecekek asal keren)
cari rental mobil? main kemari
cari rental mobil? main kemari
Wow whats a memory, I was born in cicadas and grow up in gang samsi 2, left bandung 1997, went to aussie since then went to bandung few times, in cicadas there are 3 cinema theater: taman hiburan 1 and 2 ,cahaya and ramayana...gooo cicadass..love and miss you
Masih ingat toserba pelangi yg di bypass, sebelah jalan batu api, sekarang udah jadi griya hemart, dulu disitu ada batagor pelangi, trus penyewaan kaset video, masih inget minjem kaset video film2 suzana, pasundan plaza yg diinget itu sering nyewa sepeda, trus dari loteng rumahku di cijawura indah ciwastra masih bisa ngeliat pasundan plaza dari situ, kalo sekarangmah boro2, kalo dulu supermaket yg di buahbatu ada yg namanya trina, sekarang terbengkalai, trus dimargacinta dulu juga ada bioskop, waktu itu inget nonton film tarzan, kursi penontonnya kaya bangku sd..panjang heheheh, kalo yg awet sih kayanya pasar kordon, masih gitu2 aja..hmm jadi inget dulu beli buah mangga disitu sama alm bapa, ketipu sama tukang buahnya, aseemm hahaha...miss u bandung 80an
walau saya bukan asli jawa barat, tetapi saya lahir di Bandung. kalau lagi melow suka nangis juga ingat masa kecil dengan orang tua di kompleks PPI Bandung tahun 70-an. sekarang kalau sedang ke bandung pun masih selalu menyempatkan melihat klinik tempat lahir, dan rumah tempat tumbuh dulu.
love Bandung, always.
makasih info bdg 80 nya, mengingatkan saya jaman SMA dan kuliah dulu..
This comment has been removed by the author.
Di taun 80 an adalah memori terindah buatku masa yg yakin tidak akan terulang lagi'betapa I dah dan sangat mengesankan...ha..ha kadang mabal (alis mabur di tengah tengah pelajaran),hanya untuk pergi ke alun alun bdg,pulang nebeng cari tumpangan gratis walau di bak terbuka tapi asiik...
Bikin...kangen pengen mudik...inget jaman smp...mabal sekolah...nyanyi2 di taman blkng gedung sate...pada tau nggak di basement gedung sate ada perpustakaannya?
bikin kangen................bandung tempo dulu.....inget nonton GITA CINTA DARI SMA...
aslina jadi inget sama bandung tempo baheula euy..yang paling inget sih aku berenang dikolam badak balaikota. sering dikejar sama satpam balkot paling apes kalo pakaian kita disita. harus lari keliling lapangan balkot bugil hadeuh... ada 4 bioskop yg belon kesebut. bioskop panda depan polwiltabes sekarang BI. di jalan braga ada 2 bioskop president dan satu lagi aku lupa sekarang jadi tempat pameran buku landmark, di terminal kebon kelapa juga ada bioskop. paling enak bulan puasa ngabuburit baca komik kungfu boy di gramedia gak boleh duduk. bison juga dulu ada bioskopnya.. paling asik sih ngelindesin paku di rel viaduck biar jadi pisau kecil.. miss you romano, takara kid land,nasa, sama angkot ledeng caheum mitsubishi colt yg kayak kaleng krupuk masuk dari belakang kayak bemo... alah hayang flashback deui...
Yang dari dulu sampe sekarang ada ya ambulans bahureksa itu...vw combi 60an. Untuk bangunan di kota bandung pemkotnya membuat batasan batasan dalam tata cara renovasi bangunan historicalnya yaitu dengan tidak mengubah bangunan luarny..bagian dalamnya gpp kalo di modif
Pembangunan tol Padalarang-Cileunyi dimulai pada akhir 80-an, sepertinya tahun 1987 gituh. Terus, akhir tahun 80-an juga wilayah/area kota (dulu kotamadya) Bandung diperluas sampai kira-kira 2 kali lipatnya dengan cara memasukkan sebagian area kota administratif Cimahi dan kabupaten Bandung ke dalam wilayah kota Bandung. Di tahun 1980-an juga kampus Unpad Jatinangor mulai operasional dengan Fakultas Pertanian sebagai fakultas Unpad penghuni 'kampung' Jatinangor pertama.
Untuk bioskop, selain Panti Karya, ada Panti Budaya. Di Braga ada toko buku Scientific, toko buku Jawa, bioskop Braga Sky. Kalau di Dago yang ngetop toko buku Alumni. Inget kalau bulan puasa, sahur dan buka ditandai dengan bunyi sirene dari stasiun KA yang bisa didenger warga sekota Bandung..
hmmmmmmm,semua yang nimbrung pasti kangen suasana dulu..
kenangan abdimah pas usum undergrounan,,pake baju grind core nongkrong di jogja anu baju punk di king,siga nu baretul weh......hahahha
lamun minngu ka nasa sasapatu rodaan,balikna kajeun lempang mapay alun alun tegal lega ge teu karasa.
mun mabal sakola ka dingdong.dallas pratama.kadang kadang nonton video di onah.hahha mun inget asa rame
kangen jalan Pasteur yang dulu.. dulu waktu kecil, kalo ada film/serial Amrik di TV dengan background jalanan Beverly Hills, saya kira itu di Pasteur.. hahaa.. soalnya mirip banget, ciri khasnya pohon palm di kedua sisi jalan.. kangen..
bioskop yg sebelah hotel horison apa?
taon 85an ...seru nonton film di bioskop ramayana didaerah cicadas.......lamun penjahatna loba nu paraeh..eta penonton langsung bubar....padahal film masih panjang....aya tulisan di dinding bioskop..film masih panjang....
daerah kandaga taon 85 jadi tempat film2 bokep...pake kode khusus lamun rek minjem...pake jempol di jepit juruk
bandung yang dulu lebih unik ya daripada sekarang, tapi sekarang wisata dibandung lebih bagus
Sy hobi naek bus cepat...ada tawaran anterin barang ke bandung langsung di samber...padahal sy baru klas 1 sma...naek bus medalsekarwangi merah mesin depan...knalpot nyaring...lewat puncak masih banyak kabut tebal...abis ujan...eh sampai di cimindi cimahi...malah panas banget...tapi masih sepi...nggak ada tukang becak lagi...barangbawaan banyak...gempor gotongnya...sampe gemetaran
Nambahin cerita diatas ...waktu ke cimindi cimahi tahun 1986...ngirim barang ke rumah temen bokap...Bp Ati ...doi kepala pt barata bandung...punya lapangan Gor bulutangkis...thn 86 cimindi masih sepi banget...jalan layang belum ada....bus antarkota masih bisa balapan di cimahi...sekarang wah ...banyak jeuleuma ..pinuh..(.abdi teh urang sunda ..lahir di jakarta.) punteun ah...bahasa sunda abdi goreng..
Aaalaaaaah meuni waaaas ... Sono pisan ka bandung jaman baheulaaaa. Ada yang dulu suka makan malem di warung nasi ampera kebon kalapa ? Hehehe the best warung sangu ever! Taun 80-an waktu pertama kali pindah rumah ke Cibaduyut (dari jalan kopo) hampir tiap pagi rumah yg saya yg di tengah swah selalu diselimutin kabut dan malam harinya banyak kunang-kunang. Sekarang sawah ilang, rumah padat, kabut dan kunang-kunang pun ilang. Akh ... Waaas
Idfi (ceritaidfi.wordpress.com)
Wow, storynya bikin ngilu di hati
Hmm...turangga swimming pool..LA sepatu roda..eh apalagi ya..Oh...sweet memories..hhhh
Caritana rek ngabuburit bulan puasa ka alun-alun...nangkel kana Oplet jurusan Dago-Stasion....kamana Oplet ayeuna?,Panineungan Coblong!
sudah lama nggak ke bandung .saya tinggal dan sekolah di bandung tahun 77 hingga 88 dan meninggalkan bandung tahun 90. bandung memang parisnya indonesia era tahun 70 hingga 90an .tapi sekarang entah seperti apa kota bandung.tempat wisata malam di dago iin entah masih ada apa tidak sekarang.jalan dago malam minggu tempat anak muda nongkrong sambil nonton balapan motor.cewek -cewknya yang menggoda pada jaman itu. Hiburan bioskop masih murah,hingga saya pernah nonton satu hari tiga bioskop bergantian bioskopp dian, nusantara dan king dikawasan alun-alun.banyak kenangan manis dan pahit saya dikota bandung terutama cewek=ceweknya.udah yach kalau diikuti bisa dantidak habis=habisnya diceritain waktu di bandung.ohya lupa ingat dijalan supratman nggak ada minuman yogurt tempat nongkrong dan makanan kesukaan saya mie kocok .oke salam kangen dan tak mungkin kembali lagi masa-masa itu .....
Memori 80an di Bandung:
1. Ngala impun di selokan kantor walikota, ngabuburit berenang di kolam badak putih sampai diusir hansip kantor walikota.
2. Pengalaman pertama nonton di bioskop, Bioskop Paramount yg d jln Jend. Sudirman. Nonton gratisan karena paman preman disana...hiks.
3. Jalan kaki dari kolam renang Karang Setra ke rumah di daerah Pajajaran, cuma pake celana renang ama kaos lusuh bekas, yang dapet ngasih petugas kolam. Gara2 ditinggal temen2 dan barang2 dibawa mereka.
4. Beli banyak petasan di Ciroyom, buat dijual.
5. Nonton video berbayar film India, kadang2 dikasih film semi juga di tempat nyetel video Ayu dan Icih.
6. Dulu kalo hari Minggu suka lari pagi di SportCentre (sekarang Lap Koni), karena dulu masih terbuka buat umum.
7. Semoga ntar diterusin, kalo ada yg diinget lagi..hehe
Waduuh...pokoknya bandung tahun 80an..walaupun saya masih olo leho smp di smpn 14 bandung ,masih membekas kenangan naik oplet atau datsun dari terminal sadang serang - stasion dan turun di jlm supratman...sering jalan kaki pulang lewat diponegoro muararajeun melania gagak tembus ke sadang serang...tempat main yg utama ke cihapit cari kaset atau buku komik bekas ,atau ke alun alun di dekat kantor pln cari buku dan kadang cuma cingogo numpang baca seperti hal nya pergi ke gramedia di jln merdeka yg kala itu masih satu lantai...wah pokonya bandung masih asri tidak ada macet ..waas pisan kalau ingat....salam katineung..!
SD abdi di SDN Turangga II jln Salak
SMPN 31 Binong Jati
Thn 89 ngalih ka Jakarta :(
Asa wararaas di kota Bandung teh.. kota kenangan :)
alun2 jaman bahuela...neangan majalah playboy di cikapundung....trus neangan bondon disekitar alun2 ..muter2 pake mobil butut min 3x puteran...langsung tuh bondon abus mobil...
Jl lingkar selatan masih sawah..banyak impun..di pasirkoja kalo pagi masih ada kabut diiringi bunyi kodok..kalau malem banyak keluar kunang2..pasar burung jd tmpat hiburan utk nonton binatang langka..ngabuburit ke perpustakaan daerah jl.cikapundung belakang gedung merdeka..dulu th 80an jalan masih lancar..
Kangeun jaman dulu nonton di dalas
Kantin ITB prasmanan, kyaknya pertama d BDG, relatif murah. Yg murah lg d K5 d belakang, dket LAPI.
Wah... Terimakasuh Om untuk berbagi kenangannya.. Sama saya juga asli Bandung! Apa yg Om tulis membuat saya kasuat-suat.. Kayaknya kita seumuran..
Tambahan Im KFC pertama di Bdg ada di Dago, depan Hotel holiday inn yg dl blm ada.. tahun 80an.. Sktr 86-87 memang mulai jadi kota fasion terutama jeans murah.. Dumulai dari Gg Tamim sblm direlokasi ke Cihampelas..
Betul kata Mamah anda 80an Aktifitas ekonomi di jl Braga agak melambat.. Seinfat saya Hanya Toko Kamera Niaga skrg Kamal yg tetep berpelanggan - Fuji Image yg ada Hoya nya dan French bakery yg tetap terlihat bgs dagangnya.. Btw saya suka dibeliin Tintin di Toko Indira atau di Toko Buku Djawa..
Waduh kayaknya kalo ketemu sbil minum kopi sambil bercerita ginian asik nih..
Hahahaha.. Teu acan aya bencong ya Kang? Da dulu bencongnya di sekitaran taman Maluku
Abdi taun 86-87 sok mengbal kang di lapangan Kacaleri yg di jalan Salak... Seueur ti kuda hehe
mini cross anjir .... sepeda BMX tea, ikut beberapa kali balapan tapi kalah terus. Yang terkenal klub jaman dulu teh Texcuit, Ledox, Dafox hahaha waas. Gila, waktu SD pernah gowes pake BMX ke dago pakar, tembus ke Maribaya, pulangnya nyobain dulu arena motocross di Lembang, lupa lagi namanya, cilaki gitu? Tempat jumpingnya segede rumah, tapi nekat haha.. Pulangnya turun tanpa ngerem, karena sepedanya ga pake rem biar gaya.. alhamdulillah selamat ya Allah. Duh Waas euy
Thankf infonys https://bit.ly/2OgR1aU
Hmm tulisan bagus,mengingatkan ms kecil dulu,...rindu Bandung yg tenang dan ga begitu modern kayak sekarang,..jalanan masih luas...lingkungan masih alami..saya inget dulu kalo menghafal pelajaran di kebon raja,jl Wastukancana,pulang sekolah jajan du Sumber Hidangan bli roti keju,nongkrong di Alun2 dan sempet di foto oleh tk foto dan mengambil hasil foto di gedung WK srbrang Alun2..trus seminggu sekali main roller skate di Lipstik,pulangnya makan di Hero atau CFC yg pd wkt itu ayamnya guedee banget...jumbo gitu..
cikapundung..taun 80..abdi pertama kali meli majlh bokep playboy....baheula meuli gambar awewe talanjng meni siga meuli narkoba...susulumputan..trnsaksi di tempat sepi....wkwkwk..
Leres pisan eta aya Angkub yatman kandang kuda...
Kuda na sok dikencarkeun π
Pertengahan $/d akhir thn '80@n ga pernah bayar masuk kebun binatang ama karang setra alias M O N C O R
Ahahaha...
Maaf mau ikut nimbrung juga boleh ?...tpi tahun xan thn 80an ya...ada gk yg d sini seangkatan sama saya yg thn 70anπ...mlm2 ntah knpa jdi inget k jman kcil dlu inget bndung inget tmpt sklh dlu d cikutra...gk sngaja hati tergerak buka goggle smpai liat xan bcrita dsni...tlg infokan k saya brg x ada yg knal dngan nama2 ini...sari rahmawati....kingkin suryani....dian suryani...eni rohaini....brg x ada yg mngenali saya umi kulsum anak perantauan dari jkrta...tpi mntap d bndung smpai hbis sklh sd d cikutra...wktu d bndung famili saya ngontrak d rmh bu sumitra...tq
Ada saya SD Tur 2, dan SMPN 31 thn 88 kalo praktek renang di Kolam renang ini...
Malah dulu kira kira thm 86 atau 87 saya lupa, pernah ada panggung hiburan (pasar malam) di halaman parkiran, di panggung menampilkan Tri Utami dgn Krakatau band, Mat Bitel, Andi Otniel (penynyi cilik)...
Sudah ada saya SDN Tur 2, dan SMPN 31 thn 88 kalo praktek renang di Kolam renang ini...
Malah dulu kira kira thn 86 atau 87 saya lupa, pernah ada panggung hiburan (pasar malam) di halaman parkiran, di panggung menampilkan Tri Utami dgn Krakatau band, Mat Bitel, Andi Otniel (penynyi cilik)...
Saya pindah ke bekasi thn 90..
Dan bulak kapal thn itu masih relatif sepi ngga ada namanya padat merayap..
Bahkan Patas 9B masih lewat Tol Bekasi Barat, MM masih pesawahan lagi pengurugan buat dijadikan Mall Metropolitan dan sekeliling gerbang tol Barat terhampar pesawahan.. π
saya dari thn 80an serig ke cikarang dan masih ingat kalo pas mau ke makam(ziarah) melewati kebon kebon yg harus waspada liat jalanan kebon karena banyak ranjau (kotoran orang) hehehe..
Nah yg hujan abu dan gerhana matahari masih inget kaga ada yg boleh keluar rumah.. diluar gelap guluta π
Tahun 80an banyak tukang pijat berkebaya di sekitar st hall ... selain dipijat bisa jg diajak ml ... tinggal pilih mau tukang yg spt apa ... masih muda atau sdh tua ... mereka mangkal di tempat warung jamu
- di depan Palaguna ada tukang obat, seneng aja nontonin tarantulanya. di bagian belakang Palagunanya ada Dingdong.
- sebelum ada Palaguna, dulu ada pertokoan Miramar, pertokoan pertama di Bandung yang punya eskalator. saya pertama kali ngerasain naik eskalator di sini.
- bis kota waktu SD cuma 50 perak jauh dekat, dari rumah ke Jalan Asia Afrika tiap bulan puasa main ke Perpustakaan Daerah belakang Gedung Merdeka.
ah, malah jadi sedih terkenang-kenang masa lalu...
lahir di bandung, besar di bandung, ngikutin perubahannya dari jaman ke jaman...
Yg sekarang Matahari dulu bioskop Cahaya kalo gak salah
Tes
untuk kawasan DU (dipatiukur) pas di tempat monumen perjuangan, itu pemukiman, di jalan sebrang kamous unpad terminal bis damri, ada jurusan kiara condong, kopo dan terakhir jatinangor.
Saya lahir besar di lengkong kecil/ sasak gantung.tiap sore main ke alun2 jalan kaki lewat jalan pangarang , samping homan terus ke dalem kaum.saya menyaksikan pertama di bangun Plaguna sampe meredup.jalan2 dari rumah lewat apotekkikia parma sampai braga tembus ke kebon raja/ walikota.
Thn 80 an, paling enak jalan kaki. Dl waktu SD thn 70 an, 1 sekolahan nonton di panti karya atau kosambi. SMP mulai ada bioskop baru di jln. Sudirman. Paramount pas lg diputer 007 James Bond. Ada lg sebelum Paramount, 2 bioskop film nya selalu mandarin. Hampir semua bioskop pernah di masukin. Pas remaja mulai diajakin ke dasco mulai dr SE, ada yg d jln AA, sama yg deket Braga. Begitu mulai kerja banyak kuliner yg dicoba. Sekarang jd kangen sama Bandung yg banyak kenangannya.
Ada gedung kesenian namanya rumentang siang
Pertama ada discotic....di hotel pakunegra.....Kalo sekarang jadi mall BIP π
Bukan Kumala...dulu namanya hotel pakunegra...pertama ada discotic di Bandung di situ
Sanes Kapungkur mah bencong teh di kebon raja..(balai kota ayena mah )
Post a Comment
<< Home