Friday, July 28, 2006
Escrava Isaura dan Little Missy
Itulah judul-judul telenovela pertama (benerin kalo aku salah :) ) yang diputer oleh televisi Indonesia. Waktu itu sih belum diperkenalkan istilah telenovela, bahkan istilah 'soap opera' pun belum banyak yang tahu. Jadi ya kita nganggapnya sebagai film seri seperti yang lain. Dan tentu saja kedua telenovela itu tayang di tvri pada dekade 80-an, sehingga patut untuk dibahas di blog tercinta ini.
Apa yang terbayang pertama begitu mendengar atau membaca judul itu? Mestinya sih si Lucélia Santos, yang menjadi Isaura dan Missy tokoh utama di kedua telenovela tersebut. Wajahnya yang lembut, manis, dan polos, sempat menjadi pusat perhatian pecinta serial ini di seluruh Indonesia. Meskipun sebenarnya sih, menurut aku, cantiknya tidak sesempurna pemeran telenovela pada dekade2 berikutnya, apalagi dibanding para kontestan miss-miss-an asal Amerika Latin lainnya.
Di kedua serial itu Lucélia Santos identik dengan penampilannya yang selalu memakai gaun kurungan ayam :D Gaun panjang mengembang lebar yang penuh renda-renda. Di Little Missy masih ditambah lagi dengan membawa payung kecil yang juga penuh renda. Entah itu payung tahan air atau enggak.
Sebagaimana yang selayaknya terjadi dalam opera sabun, kedua serial itu pun bercerita tentang penderitaan dan kesengsaraan seorang gadis dalam menjalani liku-liku cinta dan konflik rumit dalam keluarganya. Dan yang menjadi benang merah dari keduanya adalah berlatar belakang perjuangan melawan perbudakan di paruh kedua abad ke-19.
Escrava Isaura
Little Missy
Sulih Suara: Q studio
Sumber: Arquivo Lucélia Santos, Wikipedia.
Penterjemah: Im Translator
Tulisan lengkap dari artikel ini
sekarang sudah diterbitkan dalam bentuk buku
berjudul "Gaul Jadul" oleh Q Baihaqi,
terbitan Gagas Media, Juni 2009.
Segera aja dapatkan di toko buku langganan kalian yah cing...
Apa yang terbayang pertama begitu mendengar atau membaca judul itu? Mestinya sih si Lucélia Santos, yang menjadi Isaura dan Missy tokoh utama di kedua telenovela tersebut. Wajahnya yang lembut, manis, dan polos, sempat menjadi pusat perhatian pecinta serial ini di seluruh Indonesia. Meskipun sebenarnya sih, menurut aku, cantiknya tidak sesempurna pemeran telenovela pada dekade2 berikutnya, apalagi dibanding para kontestan miss-miss-an asal Amerika Latin lainnya.
Di kedua serial itu Lucélia Santos identik dengan penampilannya yang selalu memakai gaun kurungan ayam :D Gaun panjang mengembang lebar yang penuh renda-renda. Di Little Missy masih ditambah lagi dengan membawa payung kecil yang juga penuh renda. Entah itu payung tahan air atau enggak.
Sebagaimana yang selayaknya terjadi dalam opera sabun, kedua serial itu pun bercerita tentang penderitaan dan kesengsaraan seorang gadis dalam menjalani liku-liku cinta dan konflik rumit dalam keluarganya. Dan yang menjadi benang merah dari keduanya adalah berlatar belakang perjuangan melawan perbudakan di paruh kedua abad ke-19.
Escrava Isaura
Little Missy
Sulih Suara: Q studio
Sumber: Arquivo Lucélia Santos, Wikipedia.
Penterjemah: Im Translator
sekarang sudah diterbitkan dalam bentuk buku
berjudul "Gaul Jadul" oleh Q Baihaqi,
terbitan Gagas Media, Juni 2009.
Segera aja dapatkan di toko buku langganan kalian yah cing...