Thursday, January 19, 2006

Ria Jenaka

Aku ingat.....
Sayup-sayup terdengar alunan gamelan berlagu...
Lalu ada sebuah animasi kepala besar sederhana namun berkesan besar dan lucu
Di bawah si kepala itu berbaris bak tentara siluet hitam animasi anak-anak
Si kepala itu mengawasi dan mengeluarkan sepasang tangan
yang kemudian mengapit deretan anak-anak itu
Lalu kedua tangan itu menyatu, memberengus kumpulan siluet itu
Satu siluet mencoba menololkan diri di sela jemari kukuh tangan itu
Namun si kepala dengan nakal menekan kembali
sehingga semuanya ada dalam genggamannya
Mengkremus-kremus, lalu tangan itu itu terbuka
Dan munculah tulisan


RIA JENAKA

Suara gamelan itu masih mengalun...


Lalu satu demi satu karaker tetap acara ini yang berkostum ala punakawan muncul (not in alphabetical order!)

Dari mulai Bagong, Petruk, Gareng, Semar (alias Romo) dan Mono



Cara masuk dan keluar panggung setiap karakter tetapnya sangat khas. Susah di visualisasikan disini, tapi dulu aku termasuk suka meniru gerakan-gerakan itu dan memperagakannya di depan ponakan dan keluarga lainnya, lalu suruh mereka menebak gerakan siapa itu.... Sejauh yang aku ingat, jawaban mereka selalu tepat karena aku memeragakannya dengan sempurna. Termasuk cara ketawa Iskak yang sebenarnya artifisial namun sukses menjadi ciri khas beliau.

Siapa yang menyangka Ria Jenaka menjadi tontonan yang popular dan berumur panjang di era 80-an. Padahal isinya tidak lebih dari sekedar propaganda dan penyuluhan. Sampai salah seorang pengamat televisi dan kebudayaan pernah menyatakan bahwa punakawan (kok ga ada punalawan ya....? ) di RIA JENAKA hanya punya satu mata karena menyampaikan pesan dari satu sisi saja. Dalam hal ini sisi penguasa. Sejatinya punakawan adalah simbol rakyat atau dewa yang bernurani rakyat. Namun dalam acara ini punakawan malah jadi corong pemerintah. Sama sekali tidak mengejutkan, mengingat memang itu acara yang tayang di televisi yang nota bene punya pemerintah. Jadi ga heran para punakawan ini dengan lancar suatu saat bertutur nyinyir tentang KB, transmigrasi, banjir, Aku Cinta Produksi Indonesia,dan macem-macem lainnya. Tergantung departemen atau lembaga atau instansi terkait mana yang memesennya...

Ria Jenaka termasuk acara tema penyuluhan multi sektoral yang bertahan lama. Cuma kalah sama si Unyil namun unggul telak dari kartun najong berjudul SI HUMA yang isinya benar-benar Penataran P4. Membayangkan Huma dan Windi, visualisasinya jadi inget sama tuyul. Beda jauh sama kartun favoritku jaman dulu, KUM KUM...!

Mulai tayang Maret 1981, adalah Drs. H. Subrata yang waktu itu Direktur TVRI ingin agar program pemerintah bisa sampai pada masyarakat dengan lancar, Figur punakawan dipilih jadi media ungkap mengingat sifatnya yang dekat dengan masyarakat. Namun penggunaannya lantas lebih bersifat idiom. Jadi ya sah-sah saja kalau akhirnya para punakawan itu menjadi hanya 'BERMATA SATU' .

Apa yang membuat Ria Jenaka digemari mengingat sebenernya ‘pesan sponsor’ dalam acara tersebut sangat besar dan kuat? Bisa jadi karena masih sedikitnya hiburan di televisi pada masa itu. Pemirsa tidak punya pilihan. Dan Ria Jenaka lumayan dibalut dengan suatu plot cerita dan komedi serta bumbu slapstick yang membuat orang menanti. Aku ingat setiap hari minggu, begitu dengar suara gamelan yang khas itu, rasanya apapun kegiatan bermain (apalagi belajar dan bekerja) yang sedang dilakukan langsung ditinggal demi melihat penampilan brilian Ateng dkk.



Yup, Ria Jenaka memang digawangi grup Ateng dkk. Waktu itu TVRI memberikan order sama beliau untuk mengusung acara ini sebagai pemain tetap. Dan Ateng diberi kebebasan untuk memilih pelakon lainnya.

Maka akhirnya terpilihlah Ateng sebagai Bagong, Iskak sebagai Petruk, Suroto sebagai Gareng, Sampan Hismanto sebagai Semar/Romo dan Teten sebagai Mono (duhh suara Mono yang males manja dan ada nuansa genit bikin pengen nonjok!! Hehehe).

Suroto kemudian diganti sama Slamet Harto. Dan gosipnya nih, Ateng sebenarnya lebih memilih Om Kris Biantoro untuk menjadi Romo Semar, karena beliau sama-sama mengandung basic komedi juga. Namun si Om waktu itu sibuk bawain acara-acara kuis bikinan Ibu Ani Sumadi. Akhirnya terpilihlah Sampan Hismanto, seorang penata tari tradisionil yang bukan kebetulan kalau kelompok karawitan pimpinannya dipake juga buat menciptakan, mengalunkan dan mengisi bagian musik acara ini yang sangat khas Jawa.

Selain para tokoh inti itu, kadang ada juga tokoh tambahan yang sifatnya bintang tamu. Pelaku lain yang lumayan menunjang meski tidak kelihatan di layar adalah pasukan penyumbang tawa dan tepuk tangan yang selalu terdengar dari awal sampai akhir acara tergantung momennya. Tak disangka tak dinyana, ternyata mereka adalah tetangga-tetangga Ateng yang sengaja diundang dalam pengambilan gambar yang tiap kali rekaman bisa bikin sampai 5 episode.

Aku lupa kapan tepatnya acara ini berakhir, namun yang pasti RIA JENAKA telah memberi warna buat kenajongan 80-an. Sebuah apresiasi layak di diberikan pada Ateng, Iskak dkk yang telah berpulang dengan meninggalkan sebuah karya dunia kaca yang memang ga mungkin ditayang ulang, tapi tetap dalam kenangan.

Adios Amigos Permios



Ditulis oleh: Ria(di) Jenaka :p
Additional Source: nemu dari Majalah HAI yang sudah Berubah Warna sangking bulukannya
 

Wednesday, January 04, 2006

Kembali ke RETURN TO EDEN

Sedikit banyak terinspirasi ama berita beberapa hari yang lalu yang sempat mendominasi semua media massa, muncullah kenangan tentang serial yang satu ini. Tapi cuma terinspirasi ya... nggak ada kaitannya sama sekali lo! Kalo yang di berita2 itu mengaku sebagai malaikat Jibril, yang satu ini kayaknya punya malaikat pelindung yang hebat soalnya celaka berkali-kali tapi nggak mati2 juga. Kalo yang di berita itu menamakan diri sebagai Komunitas Eden, yang satu ini... apalagi kalo bukan... RETURN TO EDEN!



Jangan ngaku dibesarkan di 80-an kalo nggak ngerti, nggak ngikutin opera sabun asal Australia yang satu ini. Jaman itu stasiun tivi cuma ada TVRI, jadi gak ada alasan untuk nggak nonton serial ini. Apalagi semua orang membicarakannya, pasti mau nggak mau jadi ikutan nonton.

Serial dari Australia ini emang hot banget buat jamannya, nggak ragu menampilkan pemain nya (baik yang cewek maupun yang cowok) dalam balutan baju-baju seksi atau bahkan sekedar ditutupin secarik kain (apapun bentuknya itu). Dengan intriknya yang dibuat seruwet mungkin (meski nggak seajaib sinetron Indonesia sekarang!).

Penggemar serial ini pasti nggak sabar menunggu-nunggu kehadirannya tiap habis dunia dalam berita (hari apa ya? gw udah lupa :D). Dan meskipun saat itu gw belum seharusnya melihat film-film dewasa, tapi rasa keingintahuan dan juga desakan melihat pameran eeerrrrr…'estetika' yang begitu memancing 'rasa kagum' ;) membuat gw membulatkan tekad untuk nggak tidur sebelum nonton serial ini.

Mestinya sih para orangtua nggak sembarangan ngasih ijin anak2nya yang masih kecil nonton serial ini. Tapi gimana lagi, bapak, emak, ama kakak plus pembokat pada antusias nonton, masak anaknya ikutan nyempil dan ikut kecanduan nggak boleh?

Tokoh Utamanya

Stephanie Harper
Tokoh utama, diperankan oleh Rebecca Gilling (hihihi.. kalo saja ni pelem maen di 2000-an pasti "Rebecca Gilling" bakal masuk kamus gaulnya Debby Sahertian... hihihihi.. gilingan bener namanya). Matanya mengingatkan pada Glenn Close di film Fatal Attraction, sementara hidungnya agak sedikit mirip dengan mega model Linda Evangelista.

Stephanie sebagai tokoh protagonis yang banyak dikelabui dan juga selalu terlibat dalam intrik yang tidak menguntungkannya. Kekayaan nya diperebutkan, suaminya mengkhianati bahkan mencelakakannya, kemudian juga trauma-trauma yang menghantuinya kembali (anjrit, bahasanya udah saingan ama sinopsis telenovela banget!). Pokoke tipe tokoh yang akan selalu menarik simpati penonton deh, dengan melupakan betapa dia juga tidur dengan beberapa orang yang bukan suaminya *moralis mode on*

Pas Rebecca Gilling (gw masih pengen ketawa ama namanya :D) datang ke Indonesia buat liburan (lupa tahun berapa), itu yang namanya fans dia udah berjubel di bandara buat foto2 atau sekedar salaman ama dia!!! Bukti kalo Return to Eden emang tontonan semua orang di 80-an.

Dan satu lagi, salah satu merk sabun yang banyak memajang bintang-bintang cantik kayak Ida Iasha (inget ya ini 80-an! Jadi belum Dian Sastro ato Mariana Renata) memajang wajah si Rebecca ini buat jadi modelnya. Wuiiiih!

Jilly Stewart
Tokoh antagonis, diperankan oleh Peta Toppano. Pada miniserinya, Jilly ini diperankan oleh Windy Hughes, tapi memang Peta Toppano lebih cocok memerankannya (mengingat pemeran Jilly sebelumnya rada-rada 'unrep').

Beberapa hal yang patut dicatat dari Jilly ini adalah, sangat manipulatif dan juga sangat gemar tidur dengan lelaki…nyaris siapapun itu. Ada dalam satu episode diceritakan bahwa Jilly dan Dennis yang sama-sama manipulatif menggunakan ranjang sebagai wadah mereka berdua bertransaksi mendapatkan apa yang mereka berdua inginkan (selain yang satu hal itu tentyunya!). Di lain episode, Jilly didatangi oleh tokoh bernama Johno, yang menawarkan informasi mengenai adanya tambang minyak di wilayah Northern Territory, dan diskusi dilakukan (kembali) di tempat tidur. Dengan banyaknya adegan di ranjang yang bikin mata melotot ini, jadi nggak heran RTE ditayangkan setelah acara Dunia Dalam Berita.

Satu lagi tentang Jilly ini, doi selalu tampil dengan topi-topi yang gw rasa bisa bikin Philip Treacy si desainer topi itu ngerasa minder. Entah yang motif polkadot lha, trus ada juga yang mirip cone ice cream diterbalikin (butuh berapa jepitan ya buat bikin topi itu tetap pada tempatnya?). Pokoke ide banget deh topi-topinya itu. Tapi kok kalo gw liat somehow si Jilly ini keliatan kayak Estee Lauder versi bitchy nya gitu.... hihihihihihi



Jake Sanders
Diperankan oleh Daniel Abineri. Pengusaha kaya yang dengan gigih berusaha merebut Harper's Mining dari tangan Stephanie, selain diam2 juga menginginkan Stephanie nya sendiri untuk diperistri. Semua itu entah didasari dendam, entah karena terobsesi ama bekas istri kakaknya sendiri. Yup, Jake Sanders adalah adik dari Greg Marsden, mantan suami Stephanie yang melemparkannya ke rawa penuh buaya itu.

Jake Sanders ini emang cowok flamboyan, ambisius yang 11-12 alias beda-beda tipis ama Jilly dalam hal menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Penampilan Jake Sanders ini cukup membikin heboh dengan celana renangnya, dan juga tampangnya yang emang ngganteng itu.

Dan Marshall
Dokter bedah plastik yang berhasil mengembalikan kecantikan Stephanie dan kemudian menjadi suami dari Stephanie Harper (entah suami ke berapa). Ya seperti tipikal suami baik-baik di soap opera, mudah diperdaya, baik hati, nggak punya tendensi apa-apa selain membahagiakan istri dan keluarga…aaaiiiiiiiiiih!

Cassie Jones
Sebenernya bukan tokoh penting banget di RTE ini, tapi perannya sempat membuat tokoh yang lain kalang kabut. Dan kehadirannya patut diangkat karena, yaolo, sangat 80-an!!! Dengan blazer ber-pundak rugby nya, rambut kriwil yang dikuncir samping, kacamuka dan juga make up. Pokoke if you need something represented from 80s decade, you may find it in a person which is her!

Sheik Ahmal
Seorang ‘kawan’ Stephanie. Nggak tau kenapa tokoh arab ini muncul, apa kaitannya ama tambang minyak, nggak ngerti juga gw. Digambarkan sebagai arab yang moderat (lebih moderat mana ya, sama arab-arab yang di Hotel Sentral hihihihihihihi).

Dennis Harper
Nggak ketahuan ini anak Stephanie darimana. Soalnya nggak diceritain, Stephanie itu janda dari siapa, pokoke janda aja! Digambarkan sebagai anak manja, yang doyan cewek, judi, dan mobil bagus (payah loe Dennis, masa kalah ama si Boy!!!)

Sarah Harper
Sodaranya Dennis. Saingan nya Cassie dalam hal dandanan tahun 80-an, rambut kriwil dan bahu rugby hehehehe. Dapet pacar kok ya diisukan sedarah ama dia, gimana nggak bikin stress. Mana udah mengandung anak dari pacarnya pula, nasib…nasib!



RINGKASAN CERITA

Miniseri, 3 episode

Janda kaya raya pewaris Harper Mining, Stephanie Harper dinikahi oleh seorang pemain tenis profesional juara Wimbledon, Greg Marsden. Mereka tinggal di Eden, rumah mewah milik Stephanie di Northern Teritory Australia. Ketika Greg bertemu Jilly Stewart, yang seharusnya adalah teman baik Stephanie, keduanya jatuh cinta. Begitu dalamnya cinta Greg, hingga memutuskan untuk melenyapkan istrinya. Dalam suatu perburuan buaya, Greg mendorong Stephanie jatuh dari kapal ke sungai yang penuh buaya.



Stephanie ternyata masih mampu bertahan hidup dan ditolong oleh seorang pertapa di suatu rawa2. Selanjutnya Stephanie ditangani oleh seorang dokter bedah plastik Dr. Dan Marshall.

Dengan wajah barunya Stephanie memasuki dunia model sebagai Tara Welles. Sesuai dengan rencana, Greg jatuh hati kepada Tara. Saat Tara di ajak ke Eden oleh Greg, mereka bertemu Jilly. Rahasiapun dibongkar dan terjadilah perkelahian. Jilly sempat melukai Greg. Malangnya Greg tewas saat mencoba melarikan diri dengan pesawat.

Jilly ditangkap atas tuduhan percobaan pembunuhan. Sementara Stephanie jatuh cinta dengan dokter bedah plastiknya.


Serial, 22 episode

Demi untuk lengkapnya kenangan akan telenovela 80-an ini, sinopsis ini diusahakan menceritakan semua bagian. Karena itu.... perlu diperingatkan sejak dini bahwa sinopsis ini bakalan panjaaaaaaaang...

Diawali oleh cerita kebahagiaan Stephanie yang telah menikah dengan Dan Marshall. Tapi kebahagiaan itu ternyata harus diguncang oleh surat wasiat ayahnya Max Harper yang baru ditemukan. Wasiat itu menyatakan bahwa Jilly Stewart, yang kebetulan baru saja keluar dari penjara setelah di hukum tujuh tahun, diakui sebagai saudara Stephanie (walah segitunya... si om kayaknya udah pernah tidur ama Jilly nih :P). Dan tentunya berhak atas sebagian warisan Harper. Jilly pun tinggal bersama keluarga Harper di Eden dan kembali menjadi biang kerok (kalo nggak ada Jilly sebagai biang kerok, ya nggak bakalan ada opera sabun ini).

Harper Mining, perusahaan milik ayah Stephanie, pada saat yang sama sedang berusaha direbut dengan segala cara oleh seorang pengusaha bernama Jake Sanders (Yang sejak pemunculan pertama sudah digambarkan sedang berada di ranjang dengan Cassie Jones, analis di Harper Mining). Merasa memiliki kepentingan yang sama, Jilly pun mendekati Jake.

Berkomplot dengan Jake, Jilly berusaha mencelakakan Stephanie. Jilly menghubungi Olive, temannya di penjara, untuk menghabisi Steph. Berbagai cara dilakukan Olive, dari menembaknya saat sedang berkuda, memasukkan buaya di kolam renang Eden, meledakkan kapal motor, tapi tidak ada yang berhasil (kali Stephanie ada keturunan kucing nih.. nyawanya sembilan :D).

Jilly memutuskan menikah kembali dengan mantan suaminya Phillip (yang udah tua renta dan jelas nggak "Jilly" banget). Sebagai hadiah pernikahan Steph memberikan sebagian saham Harper Mining untuk Jilly (aduuuh.. baik hati sekali kakak ini ya? nggak inget pernah hampir dibunuh?). Jilly pun menerimanya dengan gembira dan segera menyatukannya dengan saham yang dimiliki Jake. Dan Jake akhirnya memiliki jumlah saham yang cukup untuk duduk di kursi direksi Harper Mining (Stephanie emang giling kok.. :P).

Dan Marshall merasa dinomer-duakan oleh Stephanie daripada perusahaan (ngambek juga akhirnya). Dia pergi ke pulau dimana mereka berdua bertemu pertama kali. Sempat bimbang antara menyelamatkan perusahaan atau pernikahannya, Steph akhirnya menyusul Dan ke pulau. Pada saat itulah Jake Sanders berhasil secara sepihak mengambil alih pimpinan perusahaan Harper Mining. Sementara Steph dan Dan malah mengalami kecelakaan di boat.

*ambil nafas dulu... *

Philip, suami Jilly, mengetahui persekongkolan dan perselingkuhan antara Jake dan Jilly. Dia sempat merekam pembicaraan Jake dan Jilly. Sebelum bunuh diri karena malu, Philip sempat mengirim kaset itu kepada Steph dan Jessica, keponakannya. Kaset untuk Steph berhasil diambil Jilly, tapi Jessica muncul dan mencoba memeras Jilly (cucian kali....)

Bill Mc Master, teman ayah Stephanie yang masih ikut memimpin Harper, memiliki anak bernama Tom yang juga dipercaya bekerja di Harper. Tom menjalin hubungan dengan Sarah, anak perempuan Stephanie. Tapi Bill dan istrinya berusaha menghalangi berlanjutnya hubungan itu, karena Tom menurut mereka adalah anak dari Stephanie yang dilahirkan saat Steph berusia 18 tahun.

Jilly yang atas bantuan Olive berhasil mengetahui rahasia tentang anak Bill, mencoba memeras Bill dengan meminta agar rumah mode Tara mejadi miliknya. Tapi Jilly didahului oleh Casey yang mengancam Jake akan membocorkan asal sahamnya jika tidak mendapatkan Tara (Gw baru ngeh... kenapa kok serial kayak gini dikasi nama opera sabun. Ternyata karena memang banyak yang harus dicuci lalu diperas..:D).

Sarah dan Tom yang terlanjur mengumumkan pertunangan akhirnya harus membatalkannya ketika Bill membuka rahasia. Steph bersama temannya Seikh Ahmal, yang ia minta bantuan untuk menyelamatkan Harper, akhirnya mengakui kalau Tom adalah anak mereka. Tapi Tom tidak percaya, dan berusaha menemukan bukti.

Atas bantuan Ahmal, Steph berhasil kembali menguasai saham Harper. Tapi aset perusahaan telah dialihkan oleh Jake ke perusahaannya sendiri pada saat2 akhir. Stephanie pun bangkrut. Dan Marshall berhasil dijebak oleh Jilly untuk tidur seranjang, agar dipergoki Steph.
Semakin frustasi, Stephanie nekat menceburkan diri ke laut dan hilang. Semua orang di Eden menganggapnya telah mati (kenapa sih harus bikin skenario yang mirip2 ama miniserinya? Nggak ada ide lain apa? ... errrrr.. asal jangan ide amnesia aja ya .. hehehe emangnya sinetron indo :D).

*ambil nafas lagi...*

Tom berhasil menemukan bukti bahwa dia bukan anak Steph. Tapi saat hendak mengumumkan hal itu, Tom mengalami kecelakaan hebat dan koma (opera sabun gitu loh! :P). Sarah yang ternyata hamil akhirnya memutuskan untuk menikah dengan Angelo. Sementara Dan Marshall mulai dekat Jessica setelah menyerah terhadap hubungannya dengan Stephanie (ini yang diluar pakem opera sabun. Biasanya tokoh utama pasti akan kembali bersatu dengan pasangan hidupnya, tapi yang ini ternyata enggak)

Olive yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh Jilly, mencoba mengganggu Jilly. Akhirnya Olive mati oleh ular berbisa yang dibawanya sendiri. Jake dan Jilly membuang mayat Olive di dekat rumah mode Tara. Cassie memergoki mereka dari jendela dan memotret kejadian itu. Foto2 itu pun dijadikan alat oleh Cassie untuk memiliki Tara sepenuhnya (see?... emang banyak cuciannya, pada bantuin gih! :P).



Stephanie selamat, dan ditemukan oleh Johno, yang ternyata adalah ayah kandung dari Tom. Steph tidak ingin kembali ke Eden dan tinggal di perkemahan Dave Wells, orang yang pernah menyelamatkannya saat digigit buaya pertama kali. Atas dorongan dan sedikit modal dari Dave, akhirnya Steph merencanakan kembali ke Eden. Kembali ia menghubungi Ahmal. Steph kembali ke Sydney sebagai Putri Talitha, adik dari Ahmal. Fashion Show yang diadakan rumah mode Tara, dijadikan momen oleh Steph untuk muncul kembali di depan hidung Jake dan Jilly.



Jilly memaksa Jake segera menikahinya, padahal Jake sedang terpesona kembali pada Stephanie. Merasa terganggu oleh ulah Jilly, Jake menyuruh Anton melenyapkan Jilly. Tapi saat tahu Jilly sedang hamil anaknya, Jake menyelamatkan Jilly yang sempat ditenggelamkan di kolam renang (sooo... sweeeet..). Merekapun menikah.

Pacuan kuda Melbourne Cup menjadi klimaks segala intrik (emang.. maksa banget nih endingnya). Kuda milik Jake dan Jilly "Revenge" akan bertarung satu arena dengan kuda "Tara's Pride" milik Stephanie. Steph mengajukan tawaran taruhan kepada Jake, siapa yang menang akan mendapatkan semuanya. Jake menerima, kontrak dibuat secara resmi untuk taruhan tersebut (errr... harus bilang apa ya buat kebodohan ini?). Dan pemenangnya... ya udah pasti kudanya Stephanie lah...

Steph mengadakan pesta di Eden untuk merayakan kemenangan, yang dihadiri juga oleh Jake dan Jilly (demi harga diri... dan siasat licik terakhir). Saat Jilly diantar ke kamar oleh Steph karena pura2 sakit (kok ya baik bener mbak Stephanie ini :P), Jilly menodong Steph dengan pistol dan membuka rahasia bahwa Jake adalah saudara Greg Marsden. Jake masuk dan berusaha merebut pistol Jilly, tapi malah tertembak dan rubuh. Steph berhasil merebut pistol Jilly. Jake jatuh terguling di tangga. Steph memandanginya dari ujung tangga dengan pistol di tangan. Jilly keluar kamar dan berteriak di depan pengunjung pesta, "She did it. I saw her. She shot him in cold blood!"



(Huh...!! penonton udah dibikin berbunga2 melayang ke udara... eh, akhirnya dibanting lagi dengan ending yang menyesakkan. Maunya menangis bahagia di episode terakhir, ternyata harus kembali mencaci maki si Jilly !!... dasar opera sabun!! .. *banting2 cucian* :P)


SPESIAL: Episode Tambahan!!

Sampai disitu akhir dari season 1 dari serial ini. Rencananya sih mau dibikin season 2. Tapi nggak tau kenapa akhirnya nggak jadi dibikin. Untuk menutup serial ini dibuatlah episode tambahan yang mengakhiri semua konflik. Dan sayangnya nggak pernah disiarkan TVRI. Ini dia bocoran ceritanya:

Dennis yang pada episode terakhir diperlihatkan diserang oleh seseorang di jalan sesaat sebelum pesta, berada dalam tawanan seorang laki2 misterius. Laki2 itu berniat hendak meminta tebusan kepada Steph untuk pengganti jiwa Dennis. Ia mengaku bernama Chris, dia adalah anak Stephanie yang dibuang sejak bayi. Dennis meyakinkan Chris bahwa dia bisa mendapat lebih kalo mengaku di depan Steph dan Ahmal.

Jilly mengunjungi Stephanie di penjara. Beberapa saat kemudian Dennis dan Chris muncul. Dennis menceritakan bahwa Chris adalah anak Steph, dan saat Jake terbunuh Chris berada di balkon dan memotret kejadian tersebut. Jilly kembali diringkus polisi.




Gitu deh... akhirnya happy ending juga.
Eh, kalo nggak salah setelah hebohnya serial ini ada satu film Indonesia yang plot ceritanya mengekor serial ini. Dibintangin Marissa Haque ama Ray Sahetapy, judulnya "Pesona Natalia" (Thanks to Rudi Riadi yang masih inget, lo bener2 membuktikan sebagai penguasa 80-an... top deh :D). Orang indonesia emang nggak bisa liat ide bagus sukses sendirian tanpa dicontek :P




Diolah oleh Irvan, dilengkapi oleh Q,
Keduanya mengaku bukan pengikut Komunitas Eden :P
Sumber: Unofficial Website for Return to Eden.